Aparat TNI-Polri Pantau Situasi Pasca Konflik Antar Suku di Tolikara

Antar Papua
Konflik Antar Suku di Tolikara
Wakapolres Tolikara, AKP Dallon Togatorop ketika melakukan monitoring pasca konflik antarsuku Tolikara, Kamis ,(16/11/2023). (HUMAS POLDA PAPUA)

Jayapura, Antarpapua.com – Wakapolres Tolikara, AKP Dallon Togatorop, memimpin kegiatan gabungan TNI-Polri dalam kegiatan monitoring pasca perang suku antar masyarakat Distrik Umagi dan Distrik Dundu di Distrik Kembu pada Kamis (16/11). Kehadiran sejumlah pejabat penting serta kepala distrik, turut memperkuat upaya menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah tersebut.

Dalam konfirmasinya, Wakapolres Tolikara menjelaskan bahwa kejadian tersebut berasal dari keluhan masyarakat Distrik Dundu, terkait pembangunan jalan.

“Situasi di Distrik Umagi dan Dundu sampai saat ini sudah aman dan kondusif, karena tokoh masyarakat bersama tokoh-tokoh agama di Distrik Kembu, Umagi, dan Dundu sudah turun langsung, memberikan pemahaman, serta melakukan mediasi antara masyarakat yang bertikai sehingga situasi sudah aman,” ungkapnya.

Baca Juga |  Evakuasi Jenazah Korban KKB di Beoga, Sembilan Unit Ambulans Bersiaga

Menurutnya, penutupan akses jalan dari Distrik Umagi menuju Distrik Dundu menggunakan jembatan sementara, merupakan upaya masyarakat untuk mencegah konflik lebih lanjut. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada tokoh agama dan masyarakat yang telah mengamankan situasi, menciptakan kondisi yang aman dan kondusif.

“Usai berkoordinasi, kami juga melakukan pengecekan terhadap korban luka di Puskesmas Mamit serta mendengarkan keluhan masyarakat, yang akan disampaikan kepada pimpinan dan dilaporkan kepada Pemerintah Daerah, terutama kepada Pj Bupati Tolikara,” tutur Wakapolres.

Baca Juga |  Polisi Olah TKP dan Evakuasi 5 Jenazah Diduga KKB di Yahukimo

AKP Dallon Togatorop berharap seluruh unsur masyarakat, termasuk tokoh adat dan agama, dapat membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat agar menjaga keamanan dan ketertiban, upaya ini bertujuan mencegah konflik yang dapat menimbulkan masalah lebih luas di distrik-distrik lain.

(Penulis : Humas Polda Papua Editor : Sianturi)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News