Maumere, antarpapuanews.com – Wakil ketua tim penggerak PKK Provinsi NTT, ibu Maria Fransiska Djogo mengunjungi sanggar Doka Tawa Tanah di kampung Dokar dusun Wojong desa Uma Uta kecamatan Bola Kabupaten Sikka.
Kunjungan Istri Wakil Gubernur NTT ini dalam rangka sosialisasi program desa model dua dan stunting kepada masyarakat desa Uma Uta, Selasa (15/12) siang tadi.

Dari pemantauan antarpapuanews.com wakil ketua tim penggerak PKK Provinsi NTT, yang didampingi ketua tim penggerak PKK Kabupaten Sikka ibu Maria Cahyani Idong, tiba di Sanggar Doka Tawa Tanah, desa Uma Uta sekitar jam 12 siang. Rombongan dijemput dengan sapaan adat huler wair, tarian adat, dan diiringi dengan musik tradisional gong waning dan musik suling kekor hawuat.
Maria Cahyani Idong dalam sambutannya mengucapan terima kepada Pemerintah Provinsi NTT yang telah memilih desa Uma Uta sebagai desa model dua. “Atas nama ketua tim penggerak PKK dan Pemerintah Kabupaten Sikka kami siap mendukung program-program pariwisata yang dibangun di desa model dua desa Uma Uta ini, ungkap Cahyani Idong.

Sementara itu Camat Bola Y. E. Satriawan Sadipun, SP., M.Si. mengucapkan terima kasih kepada Wakil Ketua tim penggerak PKK Provinsi NTT Ibu Maria Fransisca Djogo yang berkenan hadir dalam rangka kunjungan kerja dan sosialisasi program desa model dua dan stunting di Desa Uma Uta kecamatan Bola Kabupaten Sikka.
Dikatakan Satriawan bahwa Desa Uma Uta pernah mendapat sertifikasi dari Kementerian pariwisata sebagai desa wisata tingkat nasional. Dengan tiga desa penyangga pariwisata. Ketiga desa tersebut yakni desa Ipir dengan obyek Wisata pantai Watu Krus, desa Wolokoli dengan kerajinan tangan tutu unu atau pembuatan periuk dari tanah liat, dan Wair Bao. Wair Bao ini adalah sebuah mata air yang berada ditengah laut, bisa dilihat dan diambil untuk konsumsi air minum bersih pada saat air laut sedang surut, dan desa Hokor dengan tarian Bebing atau tarian perang.
Terkait dengan stunting Satriawan mengatakan bahwa di kecamatan Bola masih banyak penderita stunting dan sampai saat ini terdapat 140 orang penderita stunting. Ia juga meminta dukungan dari dinas terkait baik dari Provinsi maupun Kabupaten untuk bersama-sama mengatasi masalah stunting ini. Kami tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dari Provinsi dan Kabupaten ujar Satriawan.
Selanjutnya Fransisca Djogo dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa desa Uma Uta ditetapkan sebagai desa model dua di Provinsi NTT merupakan desa yang mengacu pada Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur no 85 tahun 2019 tentang pedoman percepatan pelaksanaan pengembangan pariwisata estate di Provinsi NTT tahun 2019-2023.
Lanjutnya dikatakan desa wisata karena banyak wisatawan yang datang mengunjungi Uma Uta lebih tepatnya di Sanggar Doka Tawa Tanah, baik wisatawan lokal, domestik maupun wisatawan mancanegara.
Tujuan desa model dua untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga di desa sasaran. Ia juga berharap dengan adanya dengan adanya program desa model dua di desa Uma Uta dapat meningkatkan ekonomi masyarakat memperbaiki gizi buruk, meningkatkan angka stunting dan meningkatkan angka kunjungan wisata.
Hadir pada kesempatan tersebut para Kepala Desa sewilayah kecamatan Bola, Anggota TP PKK Kabupaten Sikka, Danramil Bola dan Prabinsa Desa Uma Uta, Babinkantibmas dari Polsek Bola, Kapus Bola bersama staff, Camat Bola bersama Staff, masyarakat Desa Uma Uta, para pegiat Sanggar budaya di wilayah Desa Uma Uta dan undangan lainnya. (APN3)