Timika, antarpapuanews.com – Kasus malaria di Puskesmas Atuka mengalami peningkatan selama bulan Oktober-November, 14-15 kasus per hari.
“Penyebab dari kasus malaria di wilayah kerja Puskesmas Atuka yaitu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk membersihkan lingkungan, dan ketika kami dari Puskesmas memberikan kelambu anti nyamuk malaria tetapi masyarakat menolak dengan alasan bahwa kelambu terlalu panas” jelas Karel Madupia selaku Kepala Puskesmas Atuka saat ditemui wartawan di Hotel Grand Tembaga, Jl. Yos Sudarso, Selasa (3/11).
Pendistribusian kelambu dari Kabupaten ke Puskesmas Atuka untuk tahun 2020 belum ada, tetapi stok pendistribusian di tahun 2019 kemarin masih ada. Dan untuk stok yang ada saat ini, ketika masyarakat minta langsung diberikan.
“Walaupun masyarakat menolak untuk pembagian kelambu tetapi kami tetap memberikan sosialisasi pemakaian kelambu anti nyamuk malaria untuk mencegah kasus malaria dan kami tetap memberikan kelambu ini. Pembagian kelambu berdasarkan jumlah anak”, tuturnya.
Untuk mencegah kasus malaria ini, Pemerintah setempat juga turun tangan untuk memberikan imbauan di tengah masyarakat bahwa mencegah kasus malaria ini harus bersama dengan cara menjaga kebersihan lingkungan, namun faktor kesadaran masyarakat untuk mencegah kasus malaria ini masih sangat rendah. (Aniz)