Timika, APN – Ketua Yayasan Caritas Timika-Papua (KYCT-P), dr. Leonardus Tumuka mengungkapkan bahwa tantangan yang dihadapi pihaknya beberapa minggu belakangan di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika adalah kekurangan oksigen.
Menurut Leonardus, hal tersebut bukan hanya terjadi di RSMM tetapi RSUD dan Rumah Sakit milik PT Freeport Indonesia.
“Jadi kita benar-benar krisis oksigen untuk saat ini,” Kata dr. Leonardus Tumuka saat melakukan jumpa pers di Jalan Cendrawasih Kompleks Mulia Mini Mall, Kamis (22/07/2021).
Leonardus mengatakan, bahwa Kita bersyukur karena adanya bantuan alat berupa oksigen konsentrat dari pihak PTFI untuk RSMM maupun di RSUD, sehingga bisa membantu menyelamatkan nyawa pasien yang terpapar covid-19.
Lanjutnya, sepuluh oksigen konsentrat yang diberikan oleh PTFI kepada RSMM dan RSUD, dan itu paling tidak sudah membantu kita untuk menyelamatkan nyawa saudara-saudara kita yang terkena covid.
“Tentunya, untuk saat ini kita masih fokus di penanganan covid, tetapi kita juga tidak abaikan penyakit lain selain covid,” katanya.
Cuman tantangan kita hari ini adalah kebiasaan masyarakat menanggapi hal ini adalah hal biasa. Padahal kita tahu bahwa persoalan covid ini bukan persoalan lokal tetapi ini persoalan internasional.
Sehingga kita harus benar-benar memahami bahwa ini adalah hal serius, jadi diminta kepada seluruh lapisan masyarakat harus memahami dengan situasi yang ada.
“Saat ini, kita di RSMM merawat 24 pasien terpapar covid-19. Dan sampai hari ini, data kita menunjukan bahwa ada 11 orang meninggal akibat terkena covid, dan hal ini tentu kita tidak sepelekan,” katanya lagi.
“RSMM melayani masyarakat 7 suku dan umum, tetapi masyarakat kita ini kalau tidak mau dengar-dengaran, lalu tiba-tiba membludak, siapa yang mau disalahkan ini,” ujar Ketua Yayasan YCT-P, Dr. Leonardus Tumuka.
Hari Senin kemarin dalam minggu ini, kata Leonardus, ada warga yang mengamuk dan membanting-banting peralatan kita di RSMM, di bagian UGD karena kesulitan mendapatkan oksigen, tetapi faktanya kita mengalami kekosongan oksigen sampai hari ini.
Kita juga membutuhkan bantuan dari masyarakat untuk menjaga kesehatan, karena tenaga kesehatan kita juga manusia, dan mereka juga banyak terpapar covid-19, dan kita sudah mengalami krisis tenaga kesehatan untuk membantu kita dalam proses pelayanan.
“Jadi kita masyarakat luas jangan terlalu anggap remeh dengan covid ini, kecuali kita sebagai masyarakat biasa, bisa memeriksa diri atau menyuntik obat di badan, itu boleh,” pungkasnya.
“Jadi kita sebagai masyarakat tolong hargai tenaga kesehatan kita, karena mereka sudah berjuang setengah mati, bahkan sampai ada yang korban, jadi ini bukan main-main, sehingga kita perlu menghargai semua upaya tenaga kesehatan itu dengan benar,” tuturnya.
Ia juga mengharapkan kepada masyarakat agar lebih serius untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran Pemerintah.
“Jangan bilang, kerena ada Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) jadi saya tinggal masuk, karena saya 7 suku, tetapi oksigen susah ini. Bukan karena 7 suku jadi oksigen dapat dari ini, tidak,” cetusnya.
Lanjutnya, seandainya ada masyarakat yang sakit biasa dan butuh oksigen, kita ambil oksigen di mana itu. Jadi diminta kepada pihak keamanan untuk menghentikan aktivitas mabuk-mabukaan, king, dan sebagainya. (Anis-Cr02)