Timika, APN – Persemi Mimika kalah 0-2 dari Dogiyai FC dalam laga perdana Kompetisi Liga 3 Zona Papua grup B yang digelar di Stadion Mandala Jayapura, Sabtu (27/11/2021) kemarin.
Menurut keterang pers yang diterima antarpapuanews.com, dalam laga tersebut Dogiyai FC tampil lebih baik dari anak asuh Christian Warobai sehingga dapat menggunguli Persemi yang bermaterikan pemain muda.
Sejak menit awal, tim Dogiyai FC mendominasi jalannya pertandingan dengan bermaterikan beberapa pemain eks PON Papua XX, sementara Persemi Mimika yang menurunkan skuad yang kebanyakan pemain lokal dan hanya memanfaatkan dua tenaga eks PON XX Papua, Calvin Rering dan Firman Syahbas terlihat belum padu di lini tengah dan barisan penyerang.
Dogiyai FC yang manfaatkan lebar lapangan, sesekali melakukan serangan dari sayap kanan dan kiri, hasilnya keunggulan berhasil diraih pada menit akhir babak pertama 1-0, Dogiyai unggul.
Memasuki babak kedua, Dogiyai FC kembali mendominasi pertandingan serangan demi serangan dilancarkan hingga akhirnya Dogiyai menggandakan keunggulan melalui pemain eks pemain tim sepak bola PON Papua, Giovani Numberi, 2-0 Dogiyai unggul atas Persemi.
Skor 2-0 pun bertahan hingga pertandingan berakhir. Kemenangan 2-0 atas Persemi Mimika, membawa Dogiyai FC ke puncak klasemen sementara Grup B, dengan poin 3.
Pelatih Kepala Persemi Mimika, Christian Worabay usai timnya dikalahkan Dogiyai FC mengatakan, hasil pertandingan tersebut memang tidak menguntungkan timnnya. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk mengahadapi laga berikutnya.
“Iya kita tahu, hasilnya tadi seperti itu dan setelah ini kami akan melakukan evaluasi bagi para pemain, agar pada pertandingan berikutnya kita bisa tampil lebih baik lagi,” ungkapnya.
Ia menegaskan akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk pertandingan selanjutnya.
“Saya akan terus memberi semangat bagi mereka, saya harus mengembalikan kepercayaan diri mereka, apalagi para pemain kita ini jam terbangnya masih minim,”ungkapnya.
Ia menuturkan, para pemain Persemi ini memang terbilang masih jarang tampil di kompetisi seperti itu. Para pemain adalah anak -anak asli di Timika dan jam terbang mereka juga masih kurang. Beruntung juga dalam pertandingan ini tim dibantu oleh dua pemain yang sudah berpengalaman di PON XX.
“Kedepan akan saya perbaiki lagi dan saya juga akan terus memberikan suport untuk mental mereka agar lebih percaya diri saat laga berikutnya,” katanya.
Ia menambahkan, hal yang menjadi perhatian tim pelatih dalam laga perdana tersebut ialah pertahanan dan penyelesaian akhir, hal itu akan menjadi prioritas kedepan untuk diperbaiki.
“Sebagaian besar pemain kita jam terbangnya masih minim. Apalagi ditambah waktu persiapan mengikuti kompetisi ini hanya dua minggu saja,” tutupnya (Aji/***)