Timika, APN – Legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika, Amandus Gwijangge mendesak Kominfo dan para pekerja (Kontraktor) tower Base Transceiver Station (BTS), yang dibangun oleh Kementerian Kominfo yang baru berjalan satu tahun itu, tidak lagi berfungsi.
“Jaringan komunikasi itu sangat bermanfaat dan fungsinya sangat besar untuk masyarakat, demi mendukung proses pembangunan di wilayah pesisir yang jauh dari perkotaan,” ungkap Anggota DPRD Mimika, Amandus Gwijangge pada wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (23/5/2023).
Oleh karena itu, Ia berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk mengecek keberadaan dari pada pembangunan BTS yang ada di wilayah pesisir, seperti Distrik Mimika Barat Tengah yang baru dilakukan tahun 2022.
“Saya pikir ini adalah program pemerintah pusat yaitu pembangunan harus dari desa ke kota, sehingga ada hal-hal yang tidak mendongkrak atau menghambat pembangunan di daerah terpencil itu harus menjadi perhatian yang serius,” ujarnya.
Lanjut Amandus, pihak-pihak yang terkait segera tinjau pembangunan BTS yang ada di wilayah pesisir, karena menurut informasi bahwa BTS tersebut tidak berfungsi.
“Jadi saya harap kepada kontraktor yang mengerjakan BTS ini harus betul-betul bertanggungjawab. Bukan hanya bekerja lalu mendapatkan keuntungan untuk pribadi, namun tidak bertanggungjawab ketika ada bermasalah. Tentu ini akan menghambat pembangunan,”tandasnya.
Sementara diberitakan sebumnya, Kepala Distrik Mimika Barat Tengah (MBT), Sem Naroba marah besar. Pasalnya, tower Base Transceiver Station (BTS) yang dibangun Kementerian Kominfo dan baru berjalan satu tahun itu, tidak lagi berfungsi.
Pembangunan tower BTS di beberapa wilayah pesisir termasuk MBT itu,baru dilakukan pada tahun 2022 lalu.
“Tower BTS itu baru dibangun 2022, tapi sudah tidak berfungsi lagi. Ada beberapa tower BTS di MBT seperti di Ibu kota MBT yakni di Uta, di Mapar dan Kampung Mapuruka sudah tidak ada jaringan sama sekali, makanya saya marah besar dengan petugas pendiri tower ini. Setelah pasang hilang semua, susah hubungi mereka,” ungkap Sem kepada AntarPapuaNews melalui pesan WhatsAap, Jumat (19/05/2023).