Timika, Antarpapua.com – Sektor perikanan merupakan salah satu sektor unggulan Kabupaten Mimika setelah pertambangan, Selasa (17/9/2024).
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Papua (Unipa), Dr. Selvi Tebaiy, mengatakan daerah pesisir Mimika merupakan salah satu pontensi daerah produksi yang mampu menghasilkan hasil laut seperti baramundi atau kakap putih, kepiting, udang dan lain-lain.
Daerah pesisir Mimika punya potensi besar sehingga pemerintah daerah ingin melihat sejauh mana potret dari sumber daya perikanan itu sendiri.
Hal ini menjadi acuan bagi kami untuk melakukan kajian tentang sumber daya perikanan pesisir dan sumber daya manusia itu sendiri,menyangkut ekosistem yang ada.
Yang outputnya nanti akan kami tuangkan dalam peta tematik yang memetakan setiap distrik yang akan kami datangi.
Dr. Selvi menjelaskan ada 8 distrik yang letaknya di pesisir namun mengingat waktu yang sangat singkat sehingga hanya 5 distrik yang menjadi kajian sebagai contoh dari penelitian ini, kata Dr. Selvi saat ditemui usai memberikan materi.
Lima distrik ini kami pilih karena letaknya dekat dan mudah dijangkau yakni distrik Amar, Mimika Timur jauh, Mimika Tengah, Mimika Barat dan Jila.
“Kami berharap awal Desember nanti semuanya bisa selesai, ucapnya akepada Antarpapua.com
Ketika kami melihat masyarakat sudah berinteraksi dengan sumber daya, nantinya kami akan melakukan upaya-upaya yang dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat.
Adapun kendala yang kami hadapi di hampir semua daerah adalah sistem data termasuk di Mimika. Oleh karena itu kami berharap sistem data di dinas sudah tersedia dan terakomodir dengan baik sehingga ketika ada proyek atau kajian ini atau ada investor yang mau kerja sama menanam modal, mungkin data ini yang sangat membantu.
Ini kemungkinan belum terkoordinasi dengan baik saja, lanjutnya.
Tak lupa Selvi juga mengapresiasi OPD yang telah memberi masukan yang sangat bermanfaat.
“Kolaborasi dan koordinasi antara OPD dan pihak-pihak terkait sangat penting dalam upaya pengkajian ini,” ujarnya.
Seperti misalnya program motorisasi alangkah baiknya dikoordinasi dengan instansi lain yang relevan sehingga kebutuhannya tidak tumpang tindih.
Contoh ada bantuan perahu misalnya, jika salah satu dinas sudah memberikan bantuan jangan sampai dinas lain juga memberikan bantuan yang sama sehingga pemenuhan kebutuhan yang lain bisa teratasi, tandasnya.
Kajian ini merupakan kolaborasi antara Bappeda dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Unipa. (Lyddia Bahy)