Antarpapua.com -Di era digital saat ini, ancaman kejahatan siber semakin nyata. Salah satu yang paling umum dan berbahaya adalah phishing, yaitu upaya penipuan online yang bertujuan mencuri data pribadi dengan menyamar sebagai pihak yang terpercaya.
Phishing menjadi ancaman serius bagi individu maupun institusi. Menurut laman IBM, kerugian akibat serangan phishing mencapai rata-rata 4,88 juta USD per perusahaan—angka yang tentu tidak bisa dianggap sepele.
Lalu, bagaimana cara terbaik melindungi diri dari kejahatan phishing?
Apa Itu Phishing?
Phishing adalah jenis serangan siber di mana pelaku berpura-pura menjadi entitas terpercaya, seperti bank, lembaga pemerintah, atau platform media sosial, dengan tujuan menipu korban agar memberikan informasi pribadi, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data identitas.
Biasanya, serangan phishing dilakukan melalui:
- Tautan mencurigakan dalam email atau pesan teks
- Panggilan telepon palsu
- Situs web tiruan
Setelah data korban berhasil diperoleh, pelaku bisa melakukan pencurian identitas, pengambilalihan akun, hingga penipuan finansial.
5 Strategi Aman Cegah Phishing
Dikutip dari On Security dan Perception Point, berikut ini lima langkah penting untuk melindungi data Anda dari ancaman phishing:
1. Aktifkan Autentikasi Multifaktor (MFA)
Menggunakan password kuat saja tidak cukup. Kombinasikan dengan autentikasi dua langkah (misalnya via SMS atau aplikasi otentikasi) untuk memberikan lapisan keamanan tambahan. Ini membuat akun Anda jauh lebih sulit diakses meski password diketahui oleh pihak tak bertanggung jawab.
2. Waspadai dan Abaikan Tautan Mencurigakan
Jangan sembarangan klik tautan dari email atau pesan yang tampak tidak wajar. Biasanya, phishing menyamarkan link yang terlihat sah tetapi mengarah ke situs palsu. Pastikan Anda memeriksa alamat URL secara saksama, dan jika ragu—abaikan saja.
Pasang juga antivirus dan proteksi internet untuk mendeteksi tautan atau file berbahaya secara otomatis.
3. Rutin Memperbarui Perangkat Lunak
Sering kali, penjahat siber mengeksploitasi celah keamanan pada software yang tidak diperbarui. Maka, biasakan untuk selalu melakukan update sistem operasi, browser, dan aplikasi Anda secara berkala atau aktifkan fitur pembaruan otomatis.
4. Gunakan Aplikasi atau Ekstensi Tambahan
Manfaatkan teknologi seperti image recognition dan ekstensi browser untuk mendeteksi phishing. Aplikasi ini dapat mengenali perubahan kecil pada logo atau elemen visual lain yang sering digunakan dalam serangan phishing. Selain itu, mereka bisa memberi peringatan jika sebuah halaman atau email terindikasi berbahaya.
5. Backup Data Secara Teratur
Selalu buat cadangan data (backup) di berbagai tempat, seperti cloud, Google Drive, atau perangkat eksternal. Dengan melakukan backup secara berkala, Anda tetap bisa memulihkan data penting jika terjadi serangan.
Phishing adalah kejahatan siber yang makin canggih dan merajalela. Namun, dengan kesadaran dan langkah preventif yang tepat, Anda bisa mengurangi risikonya secara signifikan. Jangan pernah anggap remeh email mencurigakan, selalu perbarui sistem Anda, dan lindungi informasi pribadi sebaik mungkin.
Ingat, menjaga keamanan data adalah tanggung jawab bersama. Lebih waspada, lebih aman!
(CNNindonesia.com/Antarpapua.com)