Timika, antarpapuanews.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau Loka POM menggelar kegiatan tentang pentingya memilih kosmetik dan makanan untuk dikonsumsi.
Plt Sementara Loka POM Mimika Nursinatria Sari mengatakan kegiatan yang digelar oleh pihaknya khusus mengundang Ibu-ibu pengurus organisasi yang mana menurut pihaknya banyak berinteraksi dengan masyarakat sekitar bahkan di organisasi.
“Kami ingin menyampaikan bahwa kosmetik dan makanan itu penting untuk kita ketahui mana yang aman dan tidak makanya kami mengundang Ibu-ibu pengurus,” ujarnya saat ditemui disela-sela kegiatan Sosialisasi di Hotel Grand Tembaga, Selasa (24/11).
Pihaknya berharap setelah kegiatan sosialisasi, peserta dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat dan anggota organisasi mereka.
“Pesertanya kita undang dari Persit, Bhayangkari, Badan Kontak Majelis Taklim, PKK, Ibu-Ibu SAR, Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Ikatan Bidan Indonesia (IBI Mimika) dan GKI,” jelasnya.
Pada awal kegiatan tersebut pihak Loka POM memberikan materi tentang pentingnya mengkonsumsi makanan yang aman. Seperti memasak dengan suhu yang tepat agar membunuh bakteri, serta bagaimana menyimpan makanan agar tak terkontaminasi bakteri.
Kemudian pada sesi kedua kegiatan tersebut membahas terkait dengan pemilihan kosmetik yang aman. Adapun tips yang diberikan yang pertama adalah melakukan pengecekan terhadap cek kemasaan, label, Izin Edar dan komposisi yang terkandung dalam produk tersebut.
“Terpenting adalah harus cek izin edarnya dan kedaluwarsanya. Untuk mengecek izin edarnya itu kami BPOM ada aplikasinya yang sudah sering kita sampaikan ke masyarakat. Jadi tinggal cari saja, sangat mudah seperti kita menggunakan mesin pencari,” terangnya
Nur menjelaskan untuk Mimika tren kosmetik ilegal masih marak ditemukan. Hal tersebut karena masih banyak masyarakat yang terjebak iming-iming putih dan bersih, padahal produk tersebut tidak memiliki izin edar.
“Kalau wajahnya bermasalah siapa yang bertanggungjawab, karena muka semua orang tidak sama. Kemudian kalau tidak miliki izin edar otomatis tidak miliki jaminan keamanan,” tegasnya.
Berdasarkan tren, kata Nur kosmetik ilegal memang banyak dijual via online. Maka dari itu BPOM juga memiliki unit cyber. Tugas unit tersebut adalah memantau peredaran produk yang ada di media sosial.
Nur mengaku yang menjadi kendala adalah terkadang mencari alamat asli dari distributor kosmetik ilegal tersebut. Tindakan yang dilakukan kepada distributor atau penjual tersebut adalah teguran, kemudian untuk kosmetik tersebut dilakukan pemusnahan. (Eye)