Jakarta, APN – Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) menujukkan bahwa mayoritas publik puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Survei terbaru ini dilakukan pada 27 Juni hingga 5 Juli 2022 lalu dengan wawancara melalui telepon.
Seperti dilansir Beritasatu.com, populasi survei ini sebanyak 1.206 responden yang merupakan warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/ponsel. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error survei diperkirakan ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
“Mayoritas publik merasa puas dengan kinerja dengan Presiden Jokowi,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis survei secara daring bertajuk “Persepsi Publik terhadap Penegakan Hukum, Tugas Lembaga-lembaga Hukum dan Isu-isi Ekonomi” pada Minggu (24/7/2022).
Berdasarkan hasil survei, sebanyak 64 persen publik merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi dengan perincian 13,5 persen yang merasa sangat puas dan 50,5 persen yang mengaku cukup puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Sementara, publik yang tidak puas dengan kinerja Jokowi sebanyak 33,1 persen dengan perincian yang kurang puas 27,2 persen dan tidak puas sama sekali sebanyak 5,9 persen.
“Sisanya sebanyak 2,9 persen publik menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab saat diwawancara soal tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi,” tegas Djayadi.
Lebih lanjut, Djayadi mengakui, sebenarnya tingkat kepuasaan terhadap kinerja Presiden Jokowi mengalami penurunan dibandingkan dengan hasil survei pada Mei 2022 lalu. Pada saat itu, kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi berada di angka 67 persen.
“Jadi, menurun 3 persen dari Mei lalu, tetapi kita bisa katakan tingkat kepuasaan stagnan atau tidak mengalami perubahan karena angka selisih 3 persen tersebut masih dalam angka margin of error survei, yakni plus minus 2,9 persen. Kecuali penurunannya sampai di angka 60 persen,” jelas dia.
Menurut Djayadi, stagnasi kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi disebabkan karena persepsi masyarakat terhadap situasi ekonomi juga tidak mengalami perubahan. Dalam berbagai survei, kata dia, situasi ekonomi merupakan faktor fundamental yang mempengaruhi naik turunnya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi.