Umum  

Manajemen Freeport Keluarkan IOM, Blokade Jalan Resmi Buka

Antar Papua
Advertisements
Advertisements
Advertisements
Advertisements

Timika, antarpapuanews.com – Setelah manejemen PT Freeport Indonesia (PTFI) mengeluarkan Inter Office Memo (IOM) terhadap tuntutan ribuan karyawan yang memblokade akses jalan di Mile 72, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Jumat (28/8) pukul 13.40 WIT akhirnya Ketua DPRD Mimika, Robby Kamaniel Omaleng, S.IP, MA membuka palang blokade dengan memotong tali spanduk.

Sebelum membuka secara resmi blokade, pihak manajemen PT FI yang diwakili oleh Frans Pigome membacakan IOM yang resmi dikeluarkan oleh manajemen.

Sebelum membuka palang blokade, Ketua DPRD menyampaikan Terima kasih dan apresiasi kepada seluruh karyawan yang telah melakukan aksi mogok dengan cara-cara yang terhormat dan manusiawi.

“Saya atas nama pemerintah dan pribadi menghormati perjuangan saudara sebagai anak negeri. Perjuangan yang sudah kalian lakukan selama 5 hari adalah bentuk menuntut keadilan dan harga diri orang Papua, “seru Robby Omaleng di hadapan ribuan karyawan di Mile 72. Karena itu, Apa yang sudah diputuskan manajemen pada hari ini patut disyukuri dan diterima, karena ini menjadi tuntutan dan hak kalian sehingga harus diterima, “katanya.

Ketua DPRD Mimika Robby K Omaleng, S. IP, MA didampingi Kadis naker Mimika Paulus Yanengga dan jajaran manajemen PT FI, memotong tali spanduk blokade jalan di mile 72, (foto: Istimewa/antarpapuanews.com)

Sementara perwakilan manajemen PT FI, Frans Pigome mengakui bahwa dua tuntutan awal yaitu Shift Day Off (SDO) untuk normal dan poin kedua berupa bonus bagi pekerja selama pandemi akan segera dibayarkan secepatnya.

“Sebenarnya tuntutan utama yaitu SDO sudah disetujui untuk tidak dibatasi dan bonus Covid-19 segera akan dibayarkan, dan ada tambahan bonus bagi karyawan yang memilih bekerja dan tidak ikut turun kerinduan juga akan diberikan bonus tambahan. Sementara bonus akan segera dibayarkan kepada karyawan, “tegasnya.

Sementara Demi Magai dihadapan karyawan mengatakan, tuntutan SDO akan di normalkan dan diusahakan lebih banyak karyawan yang akan turun ke Timika.

“Jadi Inter Office Memo sudah dikeluarkan manajemen secara resmi pukul 11.00 WIT tadi. Sehingga semua tuntutan karyawan sudah final dan menunggu proses off ke Timika, “tegasnya.

Berikut ini adalah IOM yang sudah dikeluarkan oleh manajemen PT FI,

Perusahaan menghargai kinerja angkatan kerja kita, terutama kesabaran dan pengorbanan mereka selama krisis kesehatan masyarakat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Terima kasih atas semua upaya anda, kita mampu menjaga suatu lingkungan kerja yang sehat.

Setelah mendapat masukan dari karyawan dan berkonsultasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, PTFI berencana memperluas layanan bus dalam beberapa hari ke depan. Perusahaan akan mengatur layanan bus Shift Day Off (SDO) dengan tetap mempertahankan protokol COVID-19 yang berlaku di wilayah kerja dan komunitas PTFI.

Bagi mereka yang memilih untuk tetap tinggal di Dataran Tinggi dan Portsite selama jadwal SDOnya, perusahaan akan memberikan tunjangan tunai tambahan sebesar 750.000 rupiah sebelum dipotong pajak untuk setiap perjalanan yang tidak dilakukan sebagai penghargaan atas masa sulit mereka, hingga kondisi perjalanan sebelum COVID-19 dapat kembali lagi.

Mari kita bekerja sama untuk segera memulihkan operasi dan produksi kita. Hal ini akan memungkinkan kita untuk terus mencapai tujuan jangka panjang dan menghargai upaya para pekerja kita untuk mendukung mitigasi COVID-19 yang berkelanjutan dan produksi yang aman.

Proses Bus SDO Perjalanan Dataran Tinggi ke Timika (Outbound) – Perusahaan akan menyediakan kapasitas tempat duduk bus maksimal 600 kursi ke Timika untuk transportasi SDO. Kapasitas ini akan tersedia untuk semua karyawan yang berdomisili di Timika (pemegang KTP Timika) yang bekerja dengan jadwal shift 5/2-5/3 atau 5/2-5/2.

Protokol sanitasi di bus akan diikuti, pemeriksaan suhu tubuh akan dilakukan sebelum naik, dan semua penumpang akan diminta untuk memakai masker saat berada di bus. Jarak fisik dianjurkan untuk diterapkan secara praktis.

Kami akan menggunakan sistem pemesanan/reservasi bus yang didukung oleh OpEx dan koordinator Unit Bisnis untuk mengelola dan mengontrol proses pemesanan kursi di bus.

Prioritas untuk mendapatkan kursi akan didasarkan pada kriteria yang dipilih, dimulai dengan mereka yang belum dijadwalkan untuk cuti / rotasi dan telah bekerja di Dataran Tinggi untuk jangka waktu terlama, diikuti dengan tanggal perekrutan (yaitu lamanya masa kerja).

Karyawan dapat mengajukan permintaan kursi perjalanan outbound setiap dua minggu sekali.
• Bagi yang memiliki jadwal 5/2-5/3, karyawan dapat mengajukan permintaan kursi untuk setiap tiga hari libur.
• Bagi yang memiliki jadwal 5/2-5/2, karyawan dapat mengajukan permintaan kursi untuk setiap dua hari libur.

Perjalanan Timika Ke Dataran Tinggi (Inbound) – Pengujian / test COVID-19 akan diperlukan bagi mereka yang kembali ke Dataran Tinggi. Guna melindungi keselamatan semua orang, mereka yang memperoleh hasil tes reaktif atau positif saat pengujian untuk perjalanan inbound akan dikarantina. Kami menghimbau kepada semua karyawan dan kontraktor untuk menjaga kebersihan yang baik dan mengikuti protokol Pemerintah terkait COVID-19 selama waktu istirahat.

Kapasitas tes dan persyaratan jaga jarak fisik akan mengakibatkan pembatasan kapasitas masuk menjadi sekitar 250 orang per hari. Hal ini akan ditinjau kembali secara berkala, tergantung pada kondisi kesehatan.

Kapasitas yang berkurang pada perjalanan inbound dapat mengakibatkan daftar tunggu untuk masuk ke Dataran Tinggi. Perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengakomodasi pemesanan perjalanan inbound. Jika kapasitas perjalanan inbound tidak mencukupi, karyawan akan menerima gaji pokok selama hari-hari tunggu. Kontraktor tunduk pada persyaratan perjanjian kerja mereka.

Bagi mereka yang tidak segera dialokasikan slot perjalanan kembali, sistem penawaran serupa akan diterapkan untuk memprioritaskan calon penumpang yang kembali ke Dataran Tinggi. Berdasarkan prioritas ini, calon penumpang akan dijadwalkan dan dihubungi ketika slot untuk tes COVID-19 untuk kembali dan alokasi kursi bus tersedia. (*mrc)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News