Antarpapua.com – Fitur dark mode atau mode gelap kini semakin populer di berbagai perangkat digital. Tak hanya memberi tampilan yang elegan, dark mode juga disebut-sebut memiliki manfaat bagi kesehatan mata dan kualitas tidur. Namun, benarkah semua orang cocok dengan mode ini?
Salah satu manfaat utama dark mode adalah mengurangi paparan cahaya biru dari layar. Cahaya biru diketahui dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh – yaitu jam biologis yang mengatur siklus tidur dan bangun. Gangguan ini bisa membuat seseorang sulit tidur atau tertidur lebih larut dari biasanya.
American Academy of Ophthalmology (AAO) bahkan merekomendasikan penggunaan dark mode, terutama di malam hari. Tujuannya untuk mengurangi kecerahan layar dan menekan dominasi warna hangat yang sering membuat otak ‘tertipu’ seolah masih siang hari. Padahal, di malam hari, otak mulai memproduksi melatonin – zat alami yang membantu tubuh merasa mengantuk.
“Semua jenis cahaya bisa menghambat produksi melatonin. Maka, mengurangi cahaya dari layar bisa membantu kita tidur lebih nyenyak,” ujar AAO dalam rilis terbarunya.
Tak hanya itu, membaca layar dalam kondisi cahaya minim juga bisa membuat mata cepat lelah. Penggunaan dark mode membantu mengurangi silau, sehingga lebih nyaman bagi mata saat berada di ruangan gelap atau malam hari.
Namun, ternyata dark mode bukan pilihan terbaik untuk semua orang.
Beberapa studi menunjukkan bahwa dark mode dapat menyebabkan masalah visual tertentu, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan penglihatan seperti rabun dekat, presbiopi, hingga katarak.
Menurut situs Ophthalmology24, melihat teks terang di atas latar belakang gelap menyebabkan pupil mata membesar untuk menangkap lebih banyak cahaya. Namun, pupil yang membesar justru bisa membuat penglihatan menjadi kurang tajam dan teks terlihat kabur, terutama bagi orang yang mengalami gangguan ketajaman visual.
“Mata harus bekerja lebih keras untuk membaca teks terang di latar belakang gelap. Ini bisa memicu kelelahan, terutama jika dipakai dalam waktu lama,” tulis situs tersebut.
Bagi sebagian pengguna, mode terang (light mode) justru lebih membantu, terutama saat membaca dalam waktu lama atau di siang hari. Teks hitam di atas latar putih memberikan kontras yang lebih tinggi dan membuat teks lebih mudah dibaca.
Tidak ada jawaban pasti. Penggunaan dark mode atau light mode sebaiknya disesuaikan dengan kondisi lingkungan, waktu, dan kebutuhan pengguna.
Jika Anda merasa lebih nyaman dan mata tidak cepat lelah saat menggunakan dark mode, maka mode ini mungkin cocok untuk Anda. Namun jika justru merasa kesulitan membaca, mata cepat tegang, atau penglihatan menjadi kabur, mode terang bisa jadi pilihan yang lebih tepat.
Cobalah keduanya dan perhatikan reaksi tubuh Anda. Kesehatan mata dan kualitas tidur adalah prioritas utama di tengah rutinitas digital yang padat. Gunakan pengaturan layar yang paling membantu Anda merasa nyaman dan tetap produktif. (cnnindonesia.com/antarpapua.com)