Maria Rettob: Keluarga Berencana (KB) Itu Untuk Mengatur Jarak Kehamilan

Timika, APN – Mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera, dan melahirkan generasi muda bangsa yang baik, dimulai dari perencanaan keluarga yang baik.

Guna mewujudkan semua itu maka Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengadakan kegiatan penguatan peran serta organisasi kemasyarakatan dan mitra lainnya dalam pelaksanaan pelayanan pembinaan kesetaraan ber-KB. Kegiatan berlangsung di Gedung Tongkonan dibuka secara resmi oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Mimika, Yulianus Sasarari, Selasa (22/6/2021).

Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Mimika, Yulianus Sasarari mengatakan, sesuai dengan Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan penduduk dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk.

Suasana kegiatan penguatan peran serta organisasi kemasyarakatan dan mitra lainnya dalam pelaksanaan pelayanan pembinaan kesetaraan ber-KB.

“Saya mengimbau keluarga muda yang sudah menikah untuk untuk ber-KB serta merencanakan periode memiliki anak dan memperhatikan jarak antar kelahiran serta membina keluarga yang berkualitas,” katanya.

Lanjutnya, jika hal-hal tersebut dapat diperhatikan dengan baik tentunya dapat mempengaruhi kualitas hidup keluarga dari sisi kesehatan dan pendidikan akan berjalan dengan baik dan dapat dipastikan akan bahagia.

Baca Juga |  Diduga Sumbang KKB Rp 30 Juta untuk Beli Amunisi, Oknum Kadistrik Ditangkap Satgas Damai Cartenz

Jika kesehatan reproduksi sehat menurut Yulianus maka kesejahteraan fisik dan mental akan terjamin serta bebas dari penyakit lainnya.

Keberhasilan dalam mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan pengembangan kualitas penduduk serta keluarga, akan memperbaiki segala aspek dimensi pembangunan kehidupan masyarakat untuk lebih maju, mandiri.

“Sesuai kebijakan Pemerintah Pusat dalam program keluarga berencana kepada seluruh masyarakat Indonesia termasuk Papua bahkan Kabupaten Mimika adalah sangat terencana dengan baik. Terencana yang dimaksudkan adalah, mengatur kualitas hidup ibu dan mengatur kesehatan reproduksi yang sehat,” ungkapnya.

Sementara, Kepala DP3AP2KB, Maria Rettob mengatakan, program keluarga berencana ini bukan hanya memasang alat kontrasepsi saja tetapi bagaimana membangun suatu keluarga yang sejahtera.

“Membangun keluarga sejahtera itu kita harus mulai bangun dari keluarga itu sendiri kemudian kita ke masyarakat,” katanya.

Maria menambahakan bahwa kegiatan digelar dengan peserta dari 6 Distrik yang ada di Timika, juga kelompok bina keluarga remaja, bina keluarga balita, bina keluarga lansia, dan pusat informasi dan konseling remaja.

“Kegiatan ini juga untuk bagaimana kita membina keluarga supaya mereka bisa tetap sehat dengan mengikuti kegiatan Posyandu. Di Mimika ada Posyandu Balita dan Lansia, jadi itu kita memberikan pemahaman kepada masyarakat supaya mereka selalu tetap mengikuti kegiatan-kegiatan itu,” ujarnya.

Kenapa ada Posyandu Lansia, alasannya kata Maria agar para Lansia ini tidak merasa dikucilkan tetapi dia tetap berguna bagi masyarakat.

Baca Juga |  Pemkab Mimika Bahas Raperda dan Perbup Terkait Stunting dan Percepatan Eliminasi Malaria 2026

Sedangkan, program KB sekarang ini bukan lagi untuk membatasi kelahiran tetapi lebih kepada mengatur jarak kelahiran.

“Sekarang itu kita mengatur jarak kehamilan dan yang paling bagus itu 2 tahun baru hamil lagi. Tujuannya untuk anak yang dikandung dan ibu yang hamil tetap sehat. Karena jika jarak kehamilan terlalu dekat, ibu itu tidak sehat dan anak juga tidak sehat bahkan bisa mengalami stunting,” pungkasnya. (Aji-cr01)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News