Timika, APN – Tokoh masyarakat Kamoro, Marianus Maknaipeku menilai masyarakat Kamoro tersingkirkan dalam kepanitiaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Kabupaten Mimika.
“Padahal kegiatan PON ini kita pung kampung, tetapi yang ada dalam kepantian tersebut kebanyakan orang dari luar,” kata Marianus Maknaipeku saat ditemui wartawan dijalan Cendrawasih, Senin (30/08/2021).
Menurutnya, mereka yang tergabung dalam kepanitiaan hanya saudara-saudara dari wilayah utara dan luar Papua, sedangkan yang punya daerah sebagai penonton.
“Yang ada itu, hanya saudara- saudari kita dari Biak, Serui, sementara kami orang Kamoro tidak ada. Itu ada apa iya?,” jelasnya.
Dirinya pun berharap meski kepanitiaan inti PB PON Sub Mimika tidak bisa diganti, panitia bisa memprioritaskan anak-anak Kamoro, untuk direkrut menjadi relawan PON, membeli hasil laut dari masyarakat serta membeli hasil kerajinan tangan, guna memberdayakan masyarakat.
“Kami tidak mau jadi penonton di tanah kami sendiri, tetapi kamu mau jadi pelaku, bukan kita-kita yang terjun langsung dalam kegiatan PON, tetapi untuk anak-anak kita,” terangnya.
Ia berpesan juga kepada pihak keamanan, dalam hal ini Kapolres Mimika untuk menertibkan segala jenis miras selama penyelenggaraan PON berlangsung.
“Kami cape mengurus orang mabuk yang selalu membuat onar disana, atau palang-palang jalan,” katanya. (Anis)