Masyarakat Korban Bencana Alam Distrik Mimika Tengah Butuhkan Bantuan Bahan Material

Antar Papua
Kepala Distrik Mimika Tengah, Samuel Yogi

Timika, APN – Masyarakat korban bencana alam banjir rob di Kampung Atuka Distrik Mimika Tengah butuhkan bantuan berupa bahan material untuk pembangunan rumah yang rusak berat akibat terjangan banjir.

Kepala Distrik Mimika Tengah Samuel Yogi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Mimika yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penanganan bencana rob yang terjadi beberapa waktu lalu.

“Tapi kami usulkan lagi kepada semua Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) atau siapa saja, kalau mau bantu berarti bahan bangunan itu yang harus diberikan untuk masyarakat disana,” katanya saat ditemui di kantor pusat pemerintahan Kabupaten Mimika, Senin (24/1/2022).

Ia melanjutkan bahan bangunan memang menjadi salah satu kebutuhan yang mendesak, agar warga kembali bisa menempati rumah masing-masing.

“Kalau untuk memang BPBD, Mimika Provinsi dan BPBD Pusat bahkan dinsos kalau mau bantu berarti bantu bahan bangunan untuk rumah, bantuan daun seng, papan seperti itu,” ungkapnya.

Menurut Samuel lima kampung yang berada di Distrik Mimika Tengah seperti Atuka, Miyoko, Aikawapuka, Tiwaka dan Kekwa memang rawan bencana banjir rob. beberapa waktu lalu saja kata Samuel total sudah ada 20 rumah di Atuka dan Aikawapuka, 15 di Miyoko rusak berat akibat banjir.

“Disana cukup rawan, dan itu (kerusakan rumah) itu bukan hanya karena bencana kemarin saja, tapi lalu-lalu selalu banjir disana, terus di Kekwa dengan Tiwaka juga sama,” tuturnya.

Ditanya soal apakah ada kemungkinan relokasi bagi warga Samuel mengaku sudah tidak dapat dilakukan.

“Relokasi tempat memang tidak bisa karena salah satunya di kampung Atuka itu 9 kali dan 9 tempat mereka sudah berpindah-pindah sehingga untuk masyarakat usul ke kami tidak bisa lagi mereka pindah pindah, sehingga mau tidak mau mereka tidak bisa pindah. Intinya pembanguanna kembali sehingga masyarakat usulkan untuk semua pihak pihak yang membantu,” ujarnya.

Samuel menambahkan saat ini warga yang terdampak bencana masih bertahan dipengungsian yang berada dibangunan gedung sekolah dan balai kampung.

“Selain bangun rumah, yang menjadi solusi salah satunya pembangunan talud untuk siklop diantara wilayah pesisir atuka mulai dari RT 1 – 5, solusi lainnya pembangunan talud cyclop dan penanaman kembali pohon pohon di wilayah pantai,” tutupnya.