HEALTH  

Memahami Hipertensi: Penyebab, Gejala, dan Langkah Pencegahan

Antar Papua
Ilustrasi Hipertensi

Antarpapua.com – Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi yang memengaruhi pembuluh darah nadi atau arteri dalam tubuh. Penderita hipertensi mengalami kondisi di mana darah yang mendorong dinding arteri memiliki aliran atau tekanan yang tinggi. Alhasil, jantung pun bekerja lebih keras dalam memompa darah ke seluruh tubuh.

Apa itu Hipertensi?

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi ketika tekanan darah di atas batas normal (130/80 mmHg atau lebih).

Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa jika dibiarkan. Bahkan, gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga kematian.

Istilah tekanan darah sendiri bisa digambarkan sebagai kekuatan dari sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh yang merupakan pembuluh darah utama.

Besarnya tekanan yang terjadi bergantung pada resistensi dari pembuluh darah dan seberapa intens jantung untuk bekerja.

Seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi apabila semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan akibat sempitnya pembuluh darah pada arteri.

Hipertensi dapat diketahui dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah. Hal ini direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun oleh semua orang dewasa.

Pembacaan tekanan darah dilakukan dalam satuan milimeter air raksa (mmHg). Hasil pemeriksaan akan terbagi menjadi dua nomor, yaitu:

  • Angka pertama atau sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak.
  • Angka kedua atau diastolik mewakili tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya.

Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi jika angka tekanan darah sistolik dari pengukuran selama dua kali berturut-turut memperlihatkan hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, dan/atau angka tekanan darah diastolik menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg.

Baca Juga |  Bahaya Self-Diagnosis yang Berpengaruh pada Kesehatan Mental

Penyebab Hipertensi

Hipertensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Berikut penjelasan tentang penyebab hipertensi ini:

1. Hipertensi Primer

Sering kali, penyebab terjadinya hipertensi pada kebanyakan orang dewasa tidak dapat diidentifikasi. Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun yang akhirnya semakin parah jika tidak dilakukan penanganan.

2. Hipertensi Sekunder

Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi karena alami kondisi kesehatan yang mendasarinya. Hipertensi jenis ini cenderung terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi dibandingkan hipertensi primer.

Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain:

  • Obstruktif sleep apnea (OSA).
  • Masalah ginjal.
  • Tumor kelenjar adrenal.
  • Masalah tiroid.
  • Cacat bawaan di pembuluh darah.
  • Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas.
  • Obat-obatan terlarang.

Faktor Risiko Hipertensi

Memang faktor risiko untuk alami hipertensi berbanding lurus dengan usia. Seseorang yang memiliki usia lebih tua memiliki kemungkinan lebih besar untuk alami hipertensi.

Beberapa faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan terjadinya hipertensi adalah:

  • Memiliki usia di atas 65 tahun.
  • Sering mengonsumsi makanan tinggi garam berlebihan.
  • Alami kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Adanya riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama.
  • Kurang mengonsumsi buah dan sayuran.
  • Tidak aktif secara fisik atau jarang berolahraga.
  • Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung kafein.
  • Memiliki kebiasaan merokok.
  • Banyak mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Stres. Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara.
  • Alami kondisi kronis tertentu, seperti penyakit ginjal, diabetes, atau sleep apnea.
Baca Juga |  Manfaat Wortel Bagi Kesehatan

Perlu dipahami juga terkadang kehamilan juga dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Selain itu, gangguan ini juga dapat terjadi pada anak-anak yang biasanya disebabkan masalah pada ginjal atau jantung.

Pengaruh gaya hidup yang buruk juga semakin memperparah masalah ini. Meski demikian, kamu dapat menurunkan atau bahkan mencegah risiko terjadinya hipertensi dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan mengatur pola makan secara rutin.

Pastikan untuk memenuhi asupan gizi pada tubuh agar tetap sehat, konsumsi air putih setiap hari, dan berolahraga secara teratur.

Gejala Hipertensi

Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul, antara lain:

  • Sakit kepala;
  • Mimisan;
  • Masalah penglihatan;
  • Nyeri dada;
  • Telinga berdengung;
  • Sesak napas; dan
  • Aritmia.
  • Untuk hipertensi yang berat gejalanya bisa berupa:
  • Kelelahan;
  • Mual dan/atau muntah;
  • Kebingungan;
  • Merasa cemas;
  • Nyeri pada dada;
  • Tremor otot; dan
  • Adanya darah dalam urine.

Pencegahan Hipertensi

Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi, yaitu:

  • Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran.
  • Batasi asupan garam (menjadi kurang dari 5g setiap hari).
  • Kurangi konsumsi kafein yang berlebihan.
  • Berhenti merokok.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Menjaga berat badan.
  • Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.
  • Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh.
  • Menghilangkan/mengurangi lemak trans dalam diet.

(*halodoc.com/Antarpapua.com)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News