Mengenal OCD: Antara Kerapihan dan Kecemasan

Antar Papua
Ilustrasi OCD. (Foto: Internet)

Antarpapua.com – Ketika mendengar istilah OCD atau Obsessive-Compulsive Disorder, banyak orang langsung mengasosiasikannya dengan seseorang yang suka kebersihan atau memiliki rumah yang selalu rapi. Namun, benarkah OCD sesederhana itu? Apakah semua orang yang suka bersih bisa disebut mengalami OCD? Untuk memahami hal ini lebih dalam, mari kita kenali apa sebenarnya OCD dan bagaimana kaitannya dengan perilaku menjaga kebersihan rumah.

Apa Itu OCD?

Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan mental yang ditandai oleh dua komponen utama: obsesi dan kompulsi.

  • Obsesi adalah pikiran, dorongan, atau gambaran yang muncul secara berulang dan tidak diinginkan. Pikiran ini bisa menimbulkan rasa cemas atau tidak nyaman.
  • Kompulsi adalah tindakan atau perilaku berulang yang dilakukan untuk meredakan kecemasan akibat obsesi tersebut.

Contoh umum adalah seseorang yang terus-menerus merasa tangannya kotor (obsesi), lalu mencucinya berulang kali hingga puluhan kali dalam sehari (kompulsi), bukan karena memang kotor, tapi untuk meredakan kecemasan yang muncul di pikirannya.

Baca Juga |  Fakta Psikologis di Balik Telepon yang Tak Dijawab

OCD dan Perilaku Suka Kebersihan

Memiliki rumah yang rapi, bersih, dan teratur bukanlah tanda pasti dari OCD. Banyak orang memang menyukai kebersihan sebagai bagian dari gaya hidup sehat atau preferensi pribadi. Namun pada penderita OCD, dorongan untuk membersihkan bukan berasal dari keinginan biasa, melainkan dari ketakutan atau kecemasan yang mendalam dan tidak rasional—misalnya takut akan kuman hingga merasa panik jika melihat debu sedikit saja.

Berikut perbedaan antara orang yang suka bersih dan penderita OCD:

AspekSuka Bersih (Normal)OCD (Gangguan)
MotivasiKenyamanan, kebiasaan, estetikaKetakutan, kecemasan, pikiran obsesif
FleksibilitasBisa ditunda atau diabaikanSulit dihentikan, dilakukan berulang meskipun lelah
DampakPositif, memperbaiki kualitas hidupNegatif, mengganggu aktivitas harian dan relasi
Contoh perilakuMembersihkan dapur seminggu sekaliMengepel lantai lima kali sehari karena takut virus

Mengapa Rumah Selalu Bersih Bisa Terkait dengan OCD?

Salah satu jenis OCD yang paling umum adalah contamination OCD, di mana penderitanya merasa terobsesi dengan ide bahwa dirinya atau lingkungannya terkontaminasi oleh kuman, kotoran, atau bahan berbahaya. Akibatnya, mereka sering membersihkan rumah secara ekstrem dan berlebihan.

Baca Juga |  Hindari Lingkungan Toxic, Ini Cara Bijak Menjaga Kesehatan Mental

Contohnya:

  • Mencuci tangan selama 30 menit setiap kali menyentuh sesuatu.
  • Membersihkan gagang pintu, keran, dan remote TV setiap jam.
  • Mencuci pakaian yang bersih karena takut ada “kontaminasi tak terlihat”.

Penting untuk dicatat bahwa pembersihan semacam ini dilakukan bukan karena senang, tetapi untuk menghilangkan rasa cemas. Tindakan itu hanya memberikan kelegaan sesaat, dan siklusnya akan terulang kembali.

OCD Bisa Diobati

Kabar baiknya, OCD bukan kondisi yang tak bisa disembuhkan. Banyak penderita yang berhasil mengendalikan gejalanya melalui:

  • Terapi kognitif-perilaku (CBT), terutama Exposure and Response Prevention (ERP).
  • Obat-obatan, seperti antidepresan tertentu.
  • Dukungan keluarga dan lingkungan, agar penderita merasa tidak sendiri.

Menyebut seseorang OCD hanya karena rumahnya bersih bisa jadi meremehkan penderitaan orang yang benar-benar hidup dengan gangguan ini. OCD bukan sekadar “suka rapi” melainkan kondisi serius yang membutuhkan pemahaman dan empati.

Jadi, lain kali saat Anda melihat rumah seseorang sangat rapi, tanyakan dulu: itu pilihan gaya hidup, atau mungkin tanda bahwa mereka sedang berjuang dalam diam? (AP)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News