Budaya  

Menilik Kiprah Sanggar Amuta Wapuri Art Gallery – Noken Star Papua Indonesia

Antar Papua
Amuta Wapuri Art Gallery - Noken Star Papua Indonesia, dalam kerya MEE ATI ATEN - SPIRIT OF AMUNGME, di Tempat pertunjukan PLATARAN LUWES FAKULTAS FILM dan TELEVISI INSTITUT KESENIAN JAKARTA tahun 2017 (Foto: Istimewa).

Timika, APN – Sanggar Seni Amuta Wapuri Art Gallery – Noken Star Papua Indonesia menjadi salah satu Sanggar Seni di Kabupaten Mimika yang telah banyak berkontribusi di berbagai bidang seni, baik di tingkat Nasional hingga Internasional.

Sanggar Seni Amuta Wapuri Art Gallery pertama kali didirikan pada tanggal 05 September 2015 oleh seorang perempuan paruh baya bernama Maria Rettob, dibantu oleh anak laki-laki pertamanya yang akrab disapa Alfo Smith. Keduanya mendirikan Sanggar Seni tersebut untuk mewadahi kaum muda Papua khususnya Kabupaten Mimika dalam melestarikan tarian adat asli Negeri Amungsa Bumi Kamoro.

Nama Amuta Wapuri sendiri berasal dari bahasa Kamoro yang artinya Pangkur Sagu, setelah didirikan. Amuta Wapuri berhasil merangkul muda-mudi di Mimika dalam melestarikan tarian adat Negeri Amungsa Bumi Kamoro.

Amuta Wapuri pun membidani lahirnya organisasi kecil yakni Noken Star Papua Indonesia yang bernaung dibawahnya. Kedua organisasi ini kemudian memiliki ratusan anggota sejak awal berdirinya. Seiring berjalannya waktu, anggota dari kedua organisasi itu terus mengalami peningkatan.

Noken Star Papua Indonesia didirikan secara resmi di Jakarta pada tanggal 13 Juli 2017 oleh Alfo Smith bersama rekan-rekannya dari Sanggar Seni Amuta Wapuri Art Gallery, anggota dari kedua organisasi ini terdiri dari anak hingga remaja.

Kedua organisasi ini telah banyak menorehkan prestasi di berbagai jenjang. Salah satunya pernah melakukan satu Festival Seni dengan nama Pementasan Papuan Body yang digelar pada tanggal 05 September 2015 di gedung Tongkonan, Mimika, Papua.

Prestasi yang diraih Sanggar Seni tersebut juga ditorehkan saat saat keterlibatannya pada gelaran Indonesian Art Movement tahun 2016, Amuta Wapuri pun kemudian melanjutkan sepak terjangnya dengan terlibat dalam perhelatan Festival Budaya Lembah Baliem 2017 di Wamena serta Srikandi Indonesia di Jakarta.

Setelah sukses saat terlibat dalam festivak-festival tersebut nama Sanggar Seni Amuta Wapuri Art Gallery – Noken Star Papua Indonesia pun kemudian menjadi sorotan publik hingga terkenal di hampir seluruh pelosok Indonesia.

Seolah tak ingin hanya berkiprah di dalam negeri, Sanggar Seni Amuta Wapuri art Gallery melanjutkan perjalanannya ke mancanegara dalam gelaran pertukaran budaya di Bangkok, Thailand dan Singapura di tahun 2018.

Amuta Wapuri juga pernah berkolaborasi bersama seniman-seniman internasional di Bali.

Pada perhelatan Pesta olahraga bergengsi di Indonesia yakni Pekan Olahraga Nasional ke-XX 2021 dan pelaksana Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) lalu, Sanggar Seni Amuta Wapuri art Gallery juga turut berkontribusi dengan mengerahkan puluhan penari terbaiknya untuk memeriahkan pembukaan dan penutupan PON XX Papua 2021.

Selain berpusat di kota Timika, Sanggar Seni Amuta Wapuri art Gallery telah melebarkan sayapnya dengan membentuk sejumlah cabang di beberapa daerah di Indonesia. Cabang-cabang yang telah didirikan adalah di Jakarta, Bali, Jogjakarta, Riau dan kini sedang direncanakan untuk dibentuk di Australia.

Sementara itu, Sanggar Seni Amuta Wapuri digadang-gadang akan kembali terlibat dalam event Taman Budaya Malaysia pada 2022 ini.

April mendatang Wapuri Art Gallery – Noken Star Papua Indonesia berencana akan melaksanakan Festival Budaya dan Seni yang dinamakan Timika Inside Festival Of Art atau festival budaya.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News