Meningkatnya Serangan Digital di 2025: SafeNet Temukan Peningkatan Gangguan Akses dan Intimidasi Online

Antar Papua
Peluncuran laporan SAFEnet mengenai peningkatan gangguan akses internet, pelanggaran kebebasan berekspresi, dan ancaman keamanan digital di Indonesia. (Foto: doc Antarpapua.com)

Antarpapua.com – Selama triwulan kedua tahun 2025, gangguan akses internet di Indonesia meningkat dengan 41 insiden tercatat, didominasi oleh masalah infrastruktur (25 insiden) dan kebijakan (13 insiden). SafeNet menyoroti promosi eSIM yang prematur dan pemblokiran platform PSE tanpa koordinasi yang jelas, seperti archive.org, eBay, dan KLM.

Di bidang kebebasan berekspresi, SafeNet mencatat 29 kasus pelanggaran dengan 36 korban, mayoritas menggunakan Pasal 27A UU ITE terkait pencemaran nama baik. Kasus-kasus besar melibatkan pelaporan Presiden Jokowi terhadap Roy Suryo dan Rizmo Nisyanipar, serta PDIP terhadap Budi Ari.

Baca Juga |  Divisi Propam Polri Laksanakan Supervisi di Polres Jayawijaya

Keamanan digital juga memburuk, dengan 168 insiden serangan digital, banyak dengan motif politik. Intimidasi digital terhadap individu yang mengkritik pejabat meningkat, serta penggunaan spyware seperti Pegasus terungkap.

SafeNet juga menerima 665 aduan kekerasan berbasis gender online (KBGO), dengan pelaku memanfaatkan video call sex (VCS) untuk memeras korban. Selain itu, ada upaya menanggulangi masalah di platform digital, namun respons masih lambat, terutama dari Meta. SafeNet terus mendesak platform untuk lebih responsif terhadap aduan.

Baca Juga |  Netflix Gunakan AI Generatif untuk Efek Visual: Awal Era Baru Industri Hiburan

Laporan ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya untuk mengatasi masalah tersebut, tantangan besar tetap ada, termasuk perlindungan hak digital dan perlindungan kelompok rentan seperti anak-anak di ruang digital.

Selain itu, media Antarpapua.com, yang mewakili suara Papua, juga turut berpartisipasi dalam mengikuti Zoom meeting yang membahas isu-isu terkini terkait kebebasan berekspresi, akses internet, dan keamanan digital di Indonesia. (Redaksi)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News