Timika, Antarpapua.com – Menyongsong Kabupaten Mimika menjadi tuan rumah MTQ ke-30 tingkat provinsi se-Tanah Papua tahun 2024, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda), di Hotel Horison Ultima, Mimika Papua Tengah, Kamis (21/09/2023).
Rapat kerja daerah ini dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Mimika, Septinus Timang, Ketua FKUB Kabupaten Mimika, unsur pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Mimika, Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Mimika, Kepala Kantor Kemenag Mimika, instansi terkait beserta jajaran pengurus LPTQ Kabupaten Mimika.
Acara diawali dengan lantunan ayat-ayat Suci Al-Qur’an, Rakerda dengan tema “Mendorong ummat membumikan Al-Qur’an dalam mendukung Mimika kota Smart City menuju masyarakat yang religius, damai dan sejahtera” ini, berlangsung khidmat dan penuh damai.
Ketua I LPTQ Kabupaten Mimika, Akhir Iribaram dalam sambutannya mewakili Ketua LPTQ Kabupaten Mimika, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, yang telah mendukung penyelenggaraan kegiatan rapat kerja daerah tersebut.
Rapat ini kata Iribaram, merupakan momentum yang baik untuk memformulasi secara keseluruhan posisi organisasi, dengan memperhatikan keberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan program kerja yang dilaksanakan LPTQ selama ini.
Iribaram berharap, melalui Rakerda ini para pengurus dapat melakukan penataan organisasi dan mampu merumuskan langkah strategis, serta program kerja yang bisa dilakukan dalam rangka memperkuat dinamika organisasi LPTQ di masa mendatang.
Untuk mewujudkan harapan itu, LPTQ tidak hanya sekedar memperkuat derta melestarikan apa yang telah ada, namun LPTQ juga harus mampu melahirkan gagasan juga ide maupun langkah baru untuk membina dan memajukan berbagai aspek, terkait dengan pelaksanaan MTQ seperti metode penilaian, mempersiapkan dewan hakim yang jujur dan profesional, kaderisasi generasi Qurani yang konsisten dan mempertahankan tradisi juara.
“Diharapkan juga rapat kerja ini menjadi evaluasi dan persiapan terhadap kegiatan, dalam menyambut pelaksanaan MTQ tingkat provinsi se-Tanah Papua ke-30 yang akan dikerjakan pada tahun 2024 mendatang, dan Kabupaten Mimika akan menjadi tuan rumah untuk ajang 2 tahunan ini,” tutur Iribaram.
Kemudian, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Mimika, Lukas Yasi mengatakan, Rakerda merupakan langkah yang strategis dalam membina dan menyiarkan Al-Qur’an bagi umat Islam.
Ia juga mengapresiasi para pengurus, yang telah membina Qori dan Qoriah sudah berprestasi baik di Mimika, provinsi maupun hingga tingkat nasional.
“Kita berharap bahwa LPTQ juga akan membina dan membimbing qori-qoriah, untuk mempersiapkan diri menjelang MTQ ke-30 di Kabupaten Mimika tahun depan,” ujar Lukas.
Selanjutnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika, Muhammad Amin dalam amanatnya, menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Kabupaten Mimika yang tak henti-hentinya memberikan dukungan penuh terhadap event-event keagamaan di Mimika, secara khusus LPTQ Kabupaten Mimika dalam pengembangan qori-qoriah dalam menggapai prestasi di berbagai tingkatan.
Mengingat Kabupaten Mimika yang selangkah lagi akan menjadi tuan rumah, ia meminta kiranya struktur kepanitiaan yang nantinya akan dibangun bernuansa Nusantara, dengan melibatkan berbagai perwakilan keagamaan.
Hal ini bertujuan, untuk membangun harmonisasi antar umat beragama di Kabupaten Mimika.
“Kan ini cuman kepanitiaan saja, bukan masalah agama, bukan masalah keagamaan, ini masalah kemanusiaan, ini masalah lembaga, ini masalah lomba. Maka tidak ada salahnya ketua panitianya mungkin pak Bupati, atau mungkin pak asisten, kenapa tidak?” ungkapnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Mimika, Septinus Timang mewakili Bupati Mimika Eltinus Omaleng dalam sambutannya mengatakan, LPTQ sebagai lembaga pembinaan pengorganisasian dan pengembangan Al-Qur’an mempunyaI peran yang sangat penting dan strategis, terutama dalam kondisi masyarakat yang semakin di amis, kritis dan kolektif dalam melihat berbagai persoalan, sudah saatnya LPTQ mengoptimalkan program dan kegiatannya.
Tantangan LPTQ di era globalisasi dan modern seperti sekarang ini bukan menjadi tugas yang ringan, peran dan fungsinya bahkan akan semakin berat. Untuk itu selain harus bekerja cepat, profesional dan mandiri serta memegang teguh prinsip keikhlasan dan kebersamaan, pengurus LPTQ diharapkan untuk segera melakukan penataan kelembagaan dan meningkatkan kualitas pengurus.
Septinus berharap, LPTQ juga dapat membuat program, yang bersentuhan dengan masyarakat atau memberikan manfaat kepada masyarakat secara langsung.
“LPTQ diharapkan dapat meningkatkan kiprahnya dalam membina para Qori dan Qoriah, Hafidz dan Hafidiah serta musafir untuk mencapai prestasi terbaik di setiap musabaqah atau kejuaraan baik di tingkat provinsi, nasional maupun internasional,” pungkasnya.
(Moh. Wahyu Welerubun)