Jayapura, Antarpapua – Menjelang perayaan Natal 2024, suasana di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, berubah menjadi penuh haru dan kekhidmatan. Peziarah dari berbagai penjuru berdatangan untuk membersihkan makam serta mendoakan orang-orang tercinta yang telah berpulang.
Sejak pagi hingga sore, area pemakaman dipenuhi aktivitas warga yang datang dengan membawa bunga, lilin, dan peralatan kebersihan. Tradisi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Sentani ini kembali mengingatkan kita pada nilai kekeluargaan dan penghormatan terhadap leluhur.
Mama Amelia, salah satu peziarah yang rutin melakukan tradisi ini, berbagi cerita tentang makna ziarah bagi keluarganya.
“Setiap tahun, kami datang ke sini untuk membersihkan makam dan berdoa bersama. Ini cara kami menjaga hubungan dengan orang tua yang telah tiada, sekaligus mengajarkan anak-anak kami tentang pentingnya menghormati keluarga,” ujarnya sambil merapikan bunga di makam keluarganya.
Tak hanya kaum ibu, generasi muda juga turut ambil bagian. Rian, seorang pemuda setempat, mengaku kegiatan ini memberikan pengalaman spiritual yang mendalam.
“Ziarah menjelang Natal selalu menjadi momen refleksi bagi saya. Membersihkan makam dan berdoa membuat saya merasa lebih dekat dengan mereka yang telah mendahului kita,” ungkap Rian penuh haru.
Selain membersihkan makam, warga terlihat membawa bunga segar dan lilin sebagai simbol penghormatan. Beberapa keluarga bahkan duduk bersama di dekat makam, mengenang kenangan manis bersama almarhum sembari berdoa.
Keramaian di TPU Kampung Harapan menunjukkan bagaimana masyarakat Sentani memaknai Natal sebagai waktu untuk berbagi kasih, tidak hanya dengan yang hidup, tetapi juga dengan mereka yang telah berpulang.
Tradisi ini menjadi bukti nyata bahwa Natal di Papua bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momen refleksi, doa, dan cinta yang mendalam terhadap keluarga. Sentuhan hangat kasih sayang ini membuat perayaan Natal di Sentani terasa begitu istimewa dan penuh makna. (Redaksi)