Timika, APN – Meningkatnya harga barang (Inflasi) di Kabupaten Mimika yang mencapai 25 persen, Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal menjadi sorotan Wakil Gubernur Provinsi Papua, Klemen Tinal, menurutnya inflasi tersebut sangat mengkhawatirkan, pasalnya Mimika merupakan wilayah strategis dalam program Papua satu harga.
Wagub Klemen pun meminta agar Pemerintah Kabupaten Mimika, membuat sebuah terobosan guna menyelesaikan masalah tersebut.
“Itu (inflasi) adalah hal yang sangat mengkhawatirkan, harus ada terobosan atau ekstrim yang perlu dilakukan Pemkab,” tuturnya saat ditemui Wartawan di salah satu hotel yang terletak di Jalan Cendrawasih, Selasa (30/3/2021) dini hari.
Ia menambahkan masyarakat Mimika harus mulai sadar tentang kebutuhan primer dan sekunder, di mana masyarakat harus memilih mana hal yang menjadi kebutuhan utama dengan yang hanya menjadi keinginan.
“Kalau masyarakat sadar diri secara kolektif, dengan tidak menggunakan produk mahal atau bisa menunda pembelian sesuatu yang hanya keinginan, maka permintaan dan penawaran akan turun, tetapi kalau gairah beli masyarakat tinggi, akhirnya Pengusaha dengan santainya bisa memainkan harga,” jelasnya.
Pemerintah daerah kata Klemen juga harus bisa mengintervensi pasar, sehingga Pengusaha tidak seenaknya memainkan harga barang yang berakibat pada meningkatnya inflasi.
Jika ada Pengusaha yang menjual harga barang dengan nilai yang tinggi Pemerintah harus bisa memangkas dan membuat batas atas harga.
“Pengusaha bukan penguasa melainkan Pemerintah yang dipercayai masyarakat, Pemerintah harus berani intervensi, bila perlu tuangkan dalam dalam peraturan untuk mengatur harga barang di Mimika,” tegasnya.
Klemen menyebut hal tersebut bukan melarang pihak Pengusaha untuk mencari keuntungan tetapi membatasi agar keuntungan tersebut mencekik masyarakat.
“Seolah-olah Pengusaha memainkan harga seenaknya saja. Masyarakat tidak bisa lawan Pengusaha tetapi Pemerintah yang harus lawan Pengusaha,” tegasnya.
Menurutnya jika Pemkab Mimika dapat mengatasi inflasi tersebut maka akan menjadi dukungan yang sangat signifikan untuk mendukung Papua menuju satu harga.
Dalam program Papua satu harga, kata Klemen, Mimika punya peran yang sangat penting, karena Mimika merupakan pintu masuknya perekonomian di Papua.
“Mimika memegang peran yang sangat penting untuk kemandirian masyarakat di Papua, dalam hal menurunkan inflasi. Sebab barang dan jasa yang masuk ke Papua, awalnya turun ke Mimika dahulu, jadi seperti sebuah pintu,” terangnya.
Dirinya pun berharap Pemerintah Kabupaten Mimika dapat segera menyiapkan infrastruktur ekonomi, transportasi, dan pendukung lainnya. Sehingga pertumbuhan ekonomi dan kemampuan daya beli masyarakat dapat meningkat, karena harga barang yang relatif murah.
Berdasarkan data dari Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Papua, Mimika menyumbang sebesar 25 persen inflasi di Papua, diikuti oleh kota Jayapura 57 persen dan Merauke sebesar 18 persen. (Aji-cr01)