Umum  

Niat Tulus Seorang Ibu, untuk Anak – anak OAP

Timika, APN – Joy Helena Luhukay Pattipeilohy hanyalah seorang ibu biasa, mengenakan baju pink dipadukan blouse dengan warna serupa, dan rambut yang dikuncir, ia duduk menemani sekitar 30 anak-anak Orang Asli Papua (OAP) belajar di meja makan sebuah restoran donat cepat saji di Jalan Hasanuddin, Mimika, Kamis (23/9/2021).

Joy saat menemani anak-anak OAP belajar membaca dan menggambar

Joy sapaan akrabnya mulai bercerita awal mula, merasa harus menolong anak-anak yang ia temani belajar tersebut.

“saya awalnya melihat anak-anak ini bermain setiap hari di jalanan, kemudian mengumpulkan karton-karton bekas, bahkan besi tua untuk dijual,” katanya saat ditemui APN.

Melihat hal tersebut, ia pun merasa terpanggil untuk membantu anak-anak tersebut.

Ditemani sang suami Joy pun mengajak anak-anak untuk belajar secara cuma-cuma alias gratis.

Baca Juga |  3.000 Lebih Anak Asli Papua Dibiayai YPMAK Dari SD Hingga PT

“Ketika anak – anak ini berhasil dikumpulkan, saya dengan suami mulai membimbing mereka, untuk belajar membaca, menulis, menggambar, dan memberiakan makan  – makanan ringan kepada mereka dengan menggunakan uang pribadi kami,” katanya.

Senyum dan suara tawa terkadang terdengar dari beberapa anak-anak yang tangannya sedang asyik mewarnai sebuah gambar. Kegiatan menggambar juga belajar tersebut hanya dilaksanakan setiap kamis dalam seminggu.

“Jumlah anak – anak semakin bertambah, bahkan ada anak – anak yang bukan OAP juga sudah bergabung bersama. Saya merasa bersyukur, karena saya sudah bertemu dengan beberapa orang tua yang anaknya belajar bersama kami, Puji Tuhan, mereka juga senang sekali, bahkan ada orang tua yang datang untuk melihat langsung disini,” kata Joy.

Baca Juga |  Departemen Anak dan Remaja Puncak Selatan menggelar Long March Keliling Kota Mimika

Joy mengaku mengajak anak-anak belajar, bukanlah yang pertama kali Ia dan suaminya lakukan, selain di Mimika, ia juga telah berkeliling Indonedia untuk melakukan hal serupa.

“Jadi, Anak – anak yang kami bimbing ini harus betul – betul mengenal jati diri mereka untuk merubah pola hidup mereka yang lebih baik kedepan,” ujarnya.

Ia berharap kedepan ada tempat belajar khusus untuk anak – anak tersebut, agar anak – anak ini lebih serius lagi untuk belajar. (Anis)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News