Antarpapua.com – Momen unik terjadi dalam laga babak 16 besar Piala FA antara Manchester United dan Fulham pada Minggu (2/3) malam waktu Indonesia. Pemain Setan Merah, Noussair Mazraoui, terlihat berbuka puasa di tengah pertandingan, menunjukkan bagaimana sepak bola bisa tetap menghormati keyakinan para pemainnya.
Mazraoui, yang merupakan salah satu pemain andalan dalam skema Ruben Amorim, dimainkan sebagai gelandang kanan dalam formasi 3-4-3. Saat laga tengah berlangsung dan waktu berbuka tiba, pemain asal Maroko itu melipir ke pinggir lapangan untuk berbuka puasa. Tim ofisial Manchester United dengan sigap memberinya botol minuman, sementara ia duduk berlutut di dekat Amorim dan menyantap bekal buka puasanya dengan tenang.
Federasi Sepak Bola Inggris (FA) telah menetapkan kebijakan khusus selama Piala FA untuk memberikan waktu istirahat sejenak bagi pemain Muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Kebijakan ini memastikan mereka dapat berbuka tanpa harus mencuri waktu di tengah pertandingan.
“Pemain yang menjalankan ibadah Ramadan akan diberi waktu singkat untuk berbuka. Waktu perkiraan jeda akan dilakukan dan disepakati, dan tidak akan digunakan sebagai waktu minum tim atau waktu istirahat taktis,” demikian pernyataan resmi FA, dikutip dari ESPN.
Laga antara Manchester United dan Fulham di Old Trafford dimulai pada pukul 16.30 waktu setempat, sementara waktu berbuka puasa di kota tersebut jatuh pada pukul 17.49. Mazraoui yang tampil penuh selama 120 menit tanpa diganti menunjukkan ketangguhannya meski berpuasa sepanjang hari.
Sayangnya, perjuangan Mazraoui dan rekan-rekannya tidak berbuah manis. Setelah bermain imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu, Manchester United harus mengakui keunggulan Fulham setelah kalah 3-5 dalam babak adu penalti. Meski demikian, Mazraoui tidak termasuk dalam daftar eksekutor penalti Setan Merah.
Momen berbuka puasa Mazraoui di lapangan menjadi sorotan dan memperlihatkan bagaimana dunia sepak bola semakin inklusif terhadap keberagaman budaya dan keyakinan para pemainnya. Sebuah contoh inspiratif bahwa profesionalisme dan spiritualitas dapat berjalan beriringan di lapangan hijau. (Cnnindonesia.com/Antarpapua.com)