Timika, antarpapuanews.com – Ketua Lembaga Masyarakat Adat Suku Kamoro (Lemasko) Gregorius Okoare klaim bahwa pabrik sagu yang telah dibangun YPMAK beberapa tahun lalu di kampung Keakwa Distrik Mimika Tengah merupakan proyek yang mubasir.
Pabrik sagu yang telah dibangun selama 2-3 tahun tersebut dinilai mubasir lantaran hingga saat ini tidak difungsikan, padahal YPMAK membangunnya dengan anggaran yang cukup besar.
“Itu namanya proyek mubasir. Proyek itu sangat dibanggakan oleh masyarakat suku Kamoro dengan harapan ketika pohon sagunya ditebang maka langsung dimasukkan ke pabrik dan dikelola. Tetapi sampai saat ini tidak difungsikan,” ungkapnya, Selasa (8/9).
Karena itu Lemasko merencanakan adanya peninjauan terhadap pembangunan pabrik tersebut dengan melibatkan Polda Papua mengingat keberadaan pabrik tersebut tidak memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
Tinjauan itu bertujuan untuk mengetahui siapa pejabat YPMAK ataupun PTFI yang terlibat dalam pembangunannya. Jika memang ada, maka merupakan penyalahgunaan anggaran atas kepentingan bisnis.
“Ini proyek siluman dan kepentingan pribadi dan sampai saat ini tidak ada buktinya. Makanya saya dari Lemasko mau supaya ditinjau bersama Polda. Saya akan surati Polda Papua untuk persoalan ini,” kata Gregorius. (mrc)