Timika, Antarpapua.com – Industri pabrik semen dan keramik bakal hadir di Kota Timika, Provinsi Papua Tengah.
Industri pabrik semen dan keramik ini bakal dilakukan oleh PT Honai Ajkwa Lorentz (PT HAL) dan PT Tambang Mineral Papua (PT TMP).
Pembukaan pengoperasian pembagunan infrastruktur ditandai dengan groundbreaking capex site di Jalan Trans Nabire, Sabtu (18/1/2025).
Sejumlah tamu undangan baik dari Forkopimda Mimika, tamu dari Jakarta, masyarakat adat hadir pada opening ground breaking tersebut.
Pabrik tersebut bakal dibangun diatas lahan seluas 9 hektare milik Panius Kogoya yang juga merupakan Komisaris PT HAL.
Pemangku Adat Sekaligus Komisaris PT HAL , Panius Kogoya mengucapkan terimaksih kepada masyarakat yang telah melaksanakan acara adat bakar batu.
“Jadi hanya dengan kerja sama dengan baik maka, kegiatan industri ini dapat bermanfaat bagi masyarakat di Mimika terlebih khusus orang asli Papua,” kata Panius kepada.
Panius menghimbau kepada masyarakat 7 suku agar memberikan dukungan sehingga pabrik semen dan keramik bisa berjalan dengan lancar.
“Perusahan hadir untuk meningkatkan kesejahteraan orang asli Papua. 80 persen orang asli Papua bakal bekerja di pabrik ini,” katanya.
Lanjutnya, pabrik semen dan keramik ini akan menggunakan sumber daya alam yang ada yaitu limbah tailing PT Freeport Indonesia.
“Dengan pengelolaan limbah tailing ini dapat mencegah bencana alam di Mimika beserta manusianya,” jelasnya.
Ia menyebut, operasional industri semen dan keramik harus menjadi milik bersama bersama sehingga jangan ada yang saling bertengkar.
“Semua aktifitas manusia apalagi aktivitas produksi menghasilkan kehidupan manusia terlebih khusus masyatakat Mimika dalam hal ini orang asli Papua,” ujarnya.
Sementara Perwakilan Kapolri, Irjen Pol Bambang Rudi Pratikno mengatakan, saat ini tata kelola negara sedang diperbaharui untuk masyarakat.
“Kapolri memerintahkan kepada seluruh jajaran supaya mengsupor semua aspek pembagunan di bidang idiologi, politik, sosial, ekonomi, budaya, keamanan berkembang di Mimika,” katanya.
Ia menyebut, program dari presiden sudah jelas di mana Kapolri sudah memerintahkan jajaran agar terbuka dengan selalu berkoordinasi apabila ada hambatan mengganggu proses pembangunan di semua lini.
“Bround breaking pabrik semen dan keramik ini diharapkan mengsuport pembagunan di Papua Tengaj berkalan dengan yang ditetapkan,” ungkapnya.
Menurut Bambang, informasi tata kelola dan kebijakan mohon disinkronkan antara pemerintah pusat dan daerah sesuai peraturan yang sudah disepakati beraama membangun negeri.
“Selamat kepada seluruh panitia dan semoga porgram ini bisa meningkatkan seluruh potensi pembagunan di Papua Tengah menjadi suatu daerah berkeadilan, agat pembangunan rakyat maju bersama menuju Indonesia emas,” jelasnya.
Menurutnya, Kapolri juga memberikan suport penuh jika ada infomasi tidak pas segera di informasikan secara langsung.
“Mudah-mudahan semua bisa dikoordinasikan dengan baik dari daerah ke pusat. Kita ingin memecahkan suatu masalah itu bersama-sama menuju Indonesia emas dalam pembangunan nasional,” ujarnya.
Dalam acara groundbreaking capex site juga didukung penuh oleh tokoh pemuda Suku Amunngme, Alex Stenawatme dan perwakilan tokoh Suku Kamoro, Yance Weyau. (Acel)