Timika, APN – Paguyuban Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu – Karesidenan Kediri (KKJB-KK) periode 2021-2024 dikukuhkan. Kegiatan dilaksanakan di Jalan Budi Utomo Ujung, Mimika, pada Minggu, (12/12/2021).
Menurut Keterangan pers yang diterima antarpapuanews.com pengesahan Pengurus Paguyuban KKJB-Karesidenan Kediri Kabupaten Mimika disahkan berdasarkan surat dengan nomor SK: 001/SK/XII/KKJB-MMK/2021 tentang susunan pengurus KKJB Karesidenan Kediri.
Paguyuban KKJB-Karesidenan Kediri terdiri dari Kabupaten Kediri, Nganjuk, Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek.
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob meminta kepada seluruh organisasi kemasyarakatan yang ada untuk terus menjaga kekompakan, persatuan, dan kesatuan. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Mimika saat sambutan pada pengukuhan.
“Organisasi itu memang harus selalu dinamis, inovatif, dan kreatif. Serta harus tetap menjaga kekompakan dan itu merupakan hal yang penting,” kata Wabup.
Kekompakan ini penting, untuk menjaga tujuan dari suatu organisasi itu dibentuk. Apalagi, suatu organisasi dibentuk untuk melayani masyarakat, dalam hal ini anggotanya. Sehingga harus bekerja keras dan ikhlas untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.
Suatu organisasi kata Wabup bisa berjalan ditempat, bisa mundur, atau maju. Semua hal itu terjadi karena adanya persoalan, khususnya menyangkut masalah uang yang menimbulkan kecurigaan oleh karena itu, organisasi kemasyarakatan, khususnya KKJB Mimika dan KKJB-Karesidenan Kediri harus menjaga agar hal tersebut tak terjadi.
“Saya harapkan seluruh warga Jawa di Mimika harus bersatu dan kompak dalam menjalankan organisasi dan menjadi mitra pemerintah daerah,” ungkapnya.
Wabup juga menambahkan warga Jawa di Mimika kurang lebih sebanyak 20 ribu jiwa, jumlah tersebut menurutnya merupakan potensi besar yang harus dikelola dengan baik, terlebih hampir disemua sektor, peran warga Jawa di Mimika selalu ada. Sehingga harus dikelola dan pintar membaca sektor-sektor mana yang berpotensi untuk bisa dikembangkan menjadi lebih baik.
“Kalau semua sektor dikelola dengan baik, maka sebagai Mitra pemerintah daerah tentunya bisa mendukung pelaksanaan program pembangunan di Mimika,” ujarnya.
Sementara Ketua KKJB Mimika, H Syaekuri mengatakan, KKJB-Karesidenan Kediri hadir sebagai wadah pemersatu warga Jawa dari lima kabupaten. Atas nama organisasi KKJB Mimika menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada KKJB- KK yang telah berkomitmen menjalin dalam menjalin persaudaraan.
Syaekuri melanjutkan hingga saat ini jumlah organisasi kemasyarakatan di bawah naungan KKJB Mimika sebanyak 37 paguyuban, cabang dan komunitas yang tersebar di Mimika mulai satuan pemukiman sampai Pomako.
“Pada momen ini sebagai Ketua KKJB Mimika berharap seluruh cabang, paguyuban, dan komunitas untuk tetap menjaga kekompakan dan persatuan dalam menyelesaikan persoalan yang ada dan menjadi mitra dari pemerintah daerah,” katanya.
Jumlah warga Jawa di Mimika yang kurang lebih 20 ribu jiwa dinilai memiliki peran dibeberapa sektor mulai pemerintahan sampai formal.
“Oleh itu diharapkan kepada pemda Mimika untuk memberdayakan warga Jawa dan memberikan perhatian kepada KKJB sebagai Mitra pemerintah daerah,” ungkapnya.
Ketua KKJB-Karesidenan Kediri Samijan menyampaikan, paguyuban KKJB-Karesidenan Kediri berdiri pada tanggal 18 November 2018. Dimana pada tahun itu telah dilakukan Musyawarah Kabupaten I yang bertempat di Sekretariat KKJB Mimika dan terpilihnya Bapak Didik Margo Santoso.
Kemudian, pada 11 Juli 2021 dilakukan Muskab II dan terpilihlah dirinya, untuk menjalani kepengurusan periode 2021-2024.
“Paguyuban KKJB-Karesidenan Kediri terbentuk atas asas persamaan hak, pikiran, dan bergerak dalam bidang sosial untuk membantu para saudara. Tanpa ada persatuan dan kesatuan sulit untuk mendapatkan dukungan, diharapkan dengan adanya Paguyuban KKJB-Karesidenan Kediri bisa mendukung program pembangunan daerah dan terus menjalin kerjasama dengan pihak lainnya. Sehingga tercipta suasana kebersamaan dalam pelaksanaan pembangunan di Mimika,” tutupnya. (Aji/***)