Timika, antarpapuanews.com – Pandemi covid-19 membawa dampak kepada penderita malaria yakni menurunnya angka Annual Parasite Incidence (API) atau angka kesakitan per 1000 penduduk berisiko dalam satu tahun.
Menurut penuturan Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Mimika, Obet Tekege pada tahun 2019 API Malaria di Kabupaten Mimika tercatat 374,79 per 1000 penduduk sementara pada tahun 2020 adalah 247,2 per 1000 penduduk.
Dilihat dari API hingga Oktober dapat disimpulkan telah terjadi penurunan API Malaria di Kabupaten Mimika. Penyebab terjadinya penurunan menurut Obet dikarenakan situasi pandemi yang sedang terjadi.
“Mungkin masyarakat yang kena malaria ini takut untuk periksa,” jelasnya. saat ditemui usai kegiatan peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-56 yang dilaksanakan di Hotel Grand Mozza, Kamis (12/11) kemarin.
Dinkes sendiri berencana akan melakukan evaluasi kembali pada akhir November nanti guna memastikan sejauh mana penurunan API Malaria di Mimika.
“Kita akan prediksi kasus meningkat atau tidak sekaligus evaluasi di bulan ini (November),” jelasnya.
Obet berpendapat bahwa adanya aturan untuk isolasi juga dapat berdampak pada penurunan API Malaria di Mimika.
“Kita tidak bisa deteksi lebih lanjut soal penderita malaria ini, karena mereka kan tidak bisa keluar rumah sewaktu marak isolasi. Mungkin saja pada jam itu dong digigit terus sakit tapi tidak bisa ke puskesmas karena takut, itu bisa saja terjadi,” tegasnya.
Langkah yang dilakukan untuk mewujudkan program Mimika bebas Malaria pada tahun 2020 pihaknya telah bekerjasama dengan tokoh agama untuk mengampanyekan soal pencegahan malaria.
Selain itu juga melatih tenaga analis malaria agar pendeteksian lebih akurat. (Eye)