Umum  

Panitia Pesparawi Rapat Lintas Bidang Samakan Persepsi

Antar Papua

Timika, APN – Panitia Pelaksana Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi), Kamis (25/03) menggelar rapat lintas bidang demi menyamakan persepsi yang memantapkan bidang-bidang terkait dalam rangka persiapan pemaparan Ketua Umum tentang gambaran perkembangan atau kemajuan Pesparawi ke-XIII di Tanah Papua di Kabupaten Mimika sebagai tuan rumah untuk Tahun 2021 ini.

Hal ini disampaikan Sekretaris Umun Panitia Pelaksana Pesparawi ke-XIII, dr. I Nyoman Putu Arka saat ditemui Wartawan di salah satu hotel di Jalan Yos Sudarso-Timika.

I Nyoman Putu Arka kepada peserta rapat mengatakan, sebentar lagi akan berlangsung rapat teknis penyelenggaraan Pesparawi XIII se-Tanah Papua Tahun 2021 Tingkat Provinsi Papua.

Sekretaris Umum Panitia Pelaksana Pesparawi ke XIII Kabupaten Mimika, dr. I Nyoman Putu Arka (Kanan baju batik) dan Ketua III, Jhon Ade Matulessy (Kiri baju putih). (Foto: Anis_APN)

“Karenanya penting bagi kita untuk menyatukan pemikiran terkait bidang terutama dari para koordinator bidang-nya. Bidang-bidang itu diantaranya seperti bidang konsumsi, akomodasi, kesehatan, angkutan dan transportasi, bidang keamanan dan ada juga bidang lainnya,” jelasnya.

Tujuannya adalah, pertama untuk menyatukan persepsi dengan bidang-bidang terkait dan kedua adalah untuk memantapkan persiapan kegiatan Pesparawi XIII tahun 2021 yang kemungkinan masih akan berlangsung di tengah situasi pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga |  Dinas Perkimtan Menggelar Seminar Akhir Penyusunan Kebijakan Norma Standar Prosedur dan Manual Pengelolaan Areal Pemakaman

Pihak-pihak yang terlibat dalam rapat lintas bidang secara terbatas ini diantaranya Ketua II, Ketua III, dan para koordinator bidang terkait seperti bidang konsunsi, akomodasi, kesehatan, keamanan, angkutan dan transportasi, keamanan, sekretariat.

Suasana rapat Panitia Pesparawi XIII Kabupaten Mimika. (Foto: Anis_APN)

Ketua III Panitia Pesparawi ke-XIII, Jhon Ade Matulessy mengatakan, kegiatan Pesparawi ini sepertinya tetap akan dilaksanakan dalam situasi Covid-19 yang sampai saat ini belum berakhir. Alasannya karena rencana semula diprediksi akan berakhir di 2020, ternyata masih terus berlanjut hingga kini. “Itu yang menyebabkan kita akan samakan pendapat dengan 29 kabupaten kota lainnya. Apakah kita lakukan pesparawi ini seperti apa yang dirancangkan sebelumnya atau dibuat bertahap sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Papua Barat.” kata Jhon. (Anis-Cr02).