Antarpapua.com – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, melakukan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Jayapura, Papua, Jumat (4/7/2025), untuk memastikan kesiapan operasional fasilitas kesehatan terbesar di Tanah Papua tersebut.
Dalam kunjungannya, Menkes menegaskan bahwa RSUP Jayapura kini telah siap menjadi rumah sakit rujukan utama untuk enam provinsi di Papua. “Saya ingin memastikan rumah sakit ini benar-benar siap. Kalau Presiden datang, semua fasilitas harus sudah lengkap dan berjalan,” ujarnya.
RSUP Jayapura, yang juga dikenal sebagai Rumah Sakit Vertikal Papua, merupakan rumah sakit terbesar di wilayah timur Indonesia. Rumah sakit ini dibangun dengan anggaran lebih dari Rp 900 miliar dan berlokasi di kawasan Universitas Cenderawasih, Abepura, Kota Jayapura. RSUP Jayapura juga ditargetkan menjadi rumah sakit pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih (Uncen) dan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan.
Lebih dari itu, rumah sakit ini juga diproyeksikan sebagai pusat rujukan untuk wilayah Pasifik, mencakup Papua Nugini, Fiji, Kepulauan Solomon, dan Vanuatu.
Menurut Menkes, dari total kapasitas 252 kamar, saat ini sudah 200 kamar yang siap digunakan dengan kelengkapan alat medis. Sejumlah pasien juga telah mulai mendapatkan pelayanan, dan hampir seluruh alat kesehatan telah terinstalasi. “Tinggal satu alat lagi yang masih dalam proses, dan diharapkan selesai pada akhir bulan ini,” tambahnya.
Dengan beroperasinya RSUP Jayapura secara penuh, masyarakat dari seluruh provinsi di Papua tak perlu lagi dirujuk ke rumah sakit di luar wilayah, seperti Makassar. “Sekarang semua bisa ditangani di sini. Dokter spesialis sudah ada, alat-alat lengkap, dan kami akan kirim dokter senior secara rutin untuk melakukan pelatihan,” kata Menkes.
Untuk memperkuat layanan, Menkes menekankan pentingnya prioritas bagi tenaga medis asal Papua. “Kami sedang mendata dan akan prioritaskan SDM lokal. Jika belum cukup, sementara akan diisi dari rumah sakit Kemenkes lain, sambil membuka formasi CPNS karena tenaga kesehatan cenderung lebih memilih status PNS,” jelasnya.
Ia juga meminta seluruh jajaran di RSUP Jayapura untuk segera memberikan pelayanan optimal dan menjaga fasilitas dengan baik. “Rumah sakit ini bukan hanya untuk masyarakat Papua, tapi juga bisa menjadi rujukan bagi kawasan Pasifik Barat. Jadi harus dijaga kebersihannya agar semua merasa nyaman,” pungkasnya. (Redaksi)
