Timika, Antarpapua.com – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika menganggarkan dana Rp 3 miliar selama tahun 2024.
“Naik dibanding tahun 2023 yang sebesar Rp 1,5 miliar,”ujar Kadis Ketahanan Pangan Mimika, Yulius Koga ketika ditemui Antarpapua.com di pelataran Gedung Eme Neme Yauware, Jumat (05/04/2024).
Kata Yulius, setiap kali digelar pasar murah, warga yang berbelanja menerima subsidi harga hingga Rp 50 ribu tergantung komoditi yang dibeli.
“Contoh beras isi 10 kilogram kita jual Rp 125 ribu. Coba di pasar atau toko, bisa sampai Rp 185 ribu sesuai jenis beras. Jadi warga dapat subsidi lewat APBD kita,”terangnya.
Dalam setiap pasar murah sambungnya, pihaknya melibatkan beberapa distributor barang.
Demikian juga para petani, yang menyediakan berbagai makanan lokal seperti sagu, talas, ubi dan berbagai jenis sayuran lain.
“Jadi kita berusaha agar panganan lokal tersedia karena selain beras, pangan lokal ini bisa sebagai pengganti nasi. Ini juga bisa sebagai salah satu cara mengatasi ketergantungan kepada beras yang harga semakin mahal,”ungkap Yulius.
Terkait selama ini pasar murah hanya di perkotaan dijelaskan Yulius, hal itu memang sesuai dengan kemampuan warga membeli. Jika pasar murah dilakukan di pegunungan dan pesisir maka hal itu agak sulit.
“Saya tahu kami punya masyarakat kalau di pedalaman tidak mampu beli. Jadi kita ada program nasional, sehingga bagi warga di pedalaman akan diberikan secara gratis, dan program itu ada setiap tahun,”paparnya.
Hal itu tambah Yulius, direalisasikan lewat program cadangan pangan daerah dan program cadangan pangan nasional.
