Pasar Sentral Tidak Aman, Dewan Minta Fasilitas Dibenahi

Antar Papua
Pemilik lapak pakaian di Pasar Sentral, Rosmiati, yang jadi korban pencurian (Foto: Anis/APN) 

Timika, APN – Kasus pencurian kembali terjadi di Pasar Sentral, kali ini korbannya seorang pedagang pakaian anak dan perempuan bernama Rosmiati. Pada Senin (9/5/2022) dini hari, lapak pakaiannya dijebol dan sejumlah dagangannya digasak maling.

“Barang – barang yang diambil itu berupa pakain dalam wanita (BH) yang mahal, karena BH yang mahal ini disimpan dalam bagian tengah. Kejadian diperkirakan di atas pukul 02.00 WIT dini hari. Selain itu ada baju kaos, kameja dan perlengkapan bayi juga diambil pencuri, total kerugian semua sekitar Rp 5 – 6 juta,’ kata Rosmiati dihadapan anggota DPRD Mimika, Herman Gafur yang meninjau lapaknya, Senin (9/5/2022).

Baca Juga |  Materi LKPJ Sudah Diterima DPRD, Wakil Ketua I: Perlu Dipelajari Dulu

Menanggapi itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Mimika, Herman Gafur mengharapkan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika harus betul – betul memberikan perhatian lebih, supaya Pasar Sentral ini menjadi ikon di Mimika. Karenanya, pengamanan pasar harus benar-benar diperhatikan.

“Yang perlu diperhatikan oleh Pemkab Mimika melalui Dinas terkait adalah penataan fasilitas pasar, lapak – lapak ini harus dibangun secara permanen,” ujar Herman.

Herman mengatakan, kesadaran pedagang untuk membayar retribusi pada pemerintah sudah tinggi. Bahkan data retribusi pasar sentral melampui target. Karenanya, sudah sewajarnya pemerintah bisa menjaga keamanan dengan baik.

Baca Juga |  GMNI dan PMII Demo, DPRD Mimika Akan Panggil Kadis Pendidikan

Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Sentral Charles Pakage mengakui, lapak-lapak di Pasar Sentral perlu ditata kembali. Lapak-lapak jualan harus dibuat lebih baik lagi dan akses jalan dalam pasar (tempat penjualan pakaian) juga harus diperhatian lagi sehingga memudahkan untuk pihak keamanan Pasar Sentral untuk lebih mudah mengontrol.

“Untuk jam sekuriti di pasar Sentral, dibagi dalam tiga sift, dengan satu sift ada 8 orang. Dan jam kerja masing – masing sift sebanyak 8 jam,” kata Charles.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News