Antarpapua.com – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyampaikan penyesalannya atas absennya Ragnar Oratmangoen dalam skuad yang akan menghadapi Tiongkok dan Jepang pada laga internasional bulan Juni. Absennya pemain naturalisasi tersebut bukan karena pertimbangan teknis, melainkan murni akibat cedera.
“Yang cukup sensitif bagi saya adalah Ragnar. Karena jika Ragnar bermain dan dalam kondisi normal, dia pasti ada di dalam skuad. Tapi sayangnya, saya sudah bicara dengan Ragnar, karena infeksi di lutut, dia tidak bisa masuk dalam skuad,” ungkap Kluivert dalam wawancara eksklusif di kanal YouTube Timnas Indonesia.
Kluivert mengakui bahwa kehilangan Oratmangoen menjadi pukulan telak, baik bagi tim maupun sang pemain sendiri.
“Itu sangat mengecewakan, bagi saya, tim, dan tentu saja bagi dirinya sendiri,” tambahnya.
Oratmangoen terakhir kali membela Timnas Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan Maret lalu, saat Indonesia menang tipis 1-0 atas Bahrain. Ia kerap mengisi posisi penyerang sayap kiri, dan dikenal sebagai pemain yang aktif menjemput bola, membuka ruang, serta disiplin membantu lini belakang.
Absennya Oratmangoen membuat Kluivert harus menyusun ulang strategi agar skuad Garuda tetap tajam dan eksplosif saat menghadapi Tiongkok. Kondisi makin rumit dengan tidak bisa diturunkannya Marselino Ferdinan, gelandang serang andalan Indonesia.
Tanpa Oratmangoen, Timnas Indonesia masih memiliki sejumlah opsi untuk posisi sayap kiri. Nama-nama seperti Dean James, Rafael Struick, Stefano Lilipaly, hingga Shayne Pattynama menjadi kandidat kuat untuk mengisi kekosongan tersebut.
Meski tidak mudah menggantikan peran Oratmangoen yang unik dan dinamis, Kluivert tetap optimistis dapat menemukan racikan yang tepat.
(CNNindonesia.com/Antarpapua.com)