Pejudo DKI Taklukkan Pemegang Emas Sea Games 2019

Timika, APN – Tim judo DKI Jakarta kembali menambah perolehan emas di kelas -73 Kg putra melalui Qori Amrullah Al Haq (22) yang berlangsung di Venue Cabor Judo di Graha Eme Neme Yauware, Kamis (30/9/2021).

Qori Amrullah Al Haq (22), pejudo DKI Jakarta memegang medali emas usai pengalungan. (FOTOGRAFER : ELFRINA/HUMASPPM)

Qori meraih emas setelah berhasil menaklukkan pesaing beratnya Iksan Apriyadi, asal Jawa Barat pemegang medali emas Sea Games 2019.

Atas prestasi ini Qori yang baru pertama kali turun dalam PON XX Papua 2021 ini boleh berbangga namanya tercatat dalam sejarah PON XX di bumi Cenderawasih.

“Untuk pertama kalinya saya ikut PON dan alhamdulilah bisa meraih emas. Saya tidak menargetkan emas, tapi berpikir mental saya harus nomor satu,” katanya dalam press conference yang diselenggarakan di Graha Eme Neme Yauware usai penyematan medali.

Selama bertanding, Qori memiliki semangat serta memotivasi yang kuat bisa mengalahkan sang seniornya.

“Semua karena ibu. Orangtua saya, alhamdulilah datang ke sini untuk melihat saya jauh-jauh dari Jakarta. Perjuangan ibu dengan kondisi Covid-19 dan usia yang sudah tidak muda, tapi ibu rela  jauh-jauh dari Jakarta ke Papua untuk nonton saya. Itu yang memotivasi saya. Doa saya, juga pengorbanan dan kerja keras saya untuk ibu,” ucapnya.

Baca Juga |  PLN Jamin Pasokan Listrik Selama PON XX Aman

Sementara Hanifa Fitria Hadiyani juga dari DKI kelas -57 Kg judo putri meskipun meraih runner up dengan mengoleksi perak, setelah kalah dari Ni Kadek Anny Pandini (28), atlet Provinsi Bali  mengaku apa yang diraihnya saat ini merupakan berkat doa dan semua ditujukan untuk ibu.
Ia mengaku lawan yang dihadapinya cukup kuat peraih tiga medali emas di PON berturut-turut serta satu perak.

“Saya sangat bersyukur walau tidak mendapat emas. Kedepannya pada PON selanjutnya semoga saya bisa mencapai target emas. Dalam pertarungan terakhir tadi, saya sudah lelah tapi dalam jiwa tidak mau kalah. Saya ingat ibu dan saya berusaha semaksimal mungkin,” tuturnya.

Kekalahannya dari Ni Kadek Anny Pandini tidak dilihatnya sebagai kegagalan, melainkan sebagai pelecut semangatnya selaku junior di dunia olahraga judo untuk semakin giat berlatih.

“Saya belum pernah mengalahkan Anny Pandini. Pemacu supaya akan lebih berhati-hati dalam mengambil teknik. Saya akan berlatih maksimal. Semua juga saya lakukan untuk ibu,” tandasnya.

Baca Juga |  Agus Prayogo Sumbang Dua Emas di Ajang PON Terakhirnya

Sementara pelatih judo DKI Jakarta, Ismaya Sari mengatakan saat pertandingan ada yang tidak sesuai dengan prediksi, namun ia tetap menerima semua yang tentukan oleh juri.

“Untuk pemerintah DKI Jakarta kami ucapkan terimakasih yang sudah mensupport kami, semoga kedepan kami bisa memberikan yang terbaik lagi,” ujarnya.

Pemegang rekor emas kelas -52 Kg pada PON XIX Jawa Barat ini menuturkan, pandemi Covid-19 turut memberikan dampak terhadap kesiapan para atlet, karena harus latihan lewat zoom dan baru memaksimalkan latihan pada saat karantina trainning centre.

“Untuk kecemasan masalah pengamanan mau datang ke Papua, awalnya kami cemas. Tapi kami yakin panitia pasti ketat mengamankan. Kesan kami terhadap Papua menyenangkan dan ramah,” ujarnya menutup press conference. (Aji/***)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News