Pemerintah Tetap Fasilitasi Kepulangan Warga Tiga Kampung

Antar Papua

Timika, APN – Pemerintah Kabupaten Mimika menegaskan akan tetap memfasilitasi kepulangan warga tiga kampung yang masih berada di Kota Timika ini untuk kembali ke Tembagapura, namun tentunya dibutuhkan koordinasi yang baik antara Pemerintah dengan PT Freeport Indonesia.

Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob, S.Sos, M.Si menjelaskan bahwa hari Kamis (14/1) sudah diputuskan dalam rapat bahwa mulai hari, Sabtu (16/1) itu pelaksanaannya akan segera dilaksanakan tetapi tidak mungkin tanggal awalnya ditentukan. Jadi dimohon kepada masyarakat, artinya bahwa tim sudah mulai bekerja untuk proses pemulangan warga ke Tembagapura.

Kita sudah siapkan bus bahkan pendataan dan apa-apa lagi yang perlu disiapkan dan untuk surat pernyataan kita sudah siapkan, jadi data untuk mereka berangkat itu sudah kita siapkan,” jelas Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob saat ditemui sejumlah wartawan di Rumah Jabatannya, Senin (18/1).

Nanti akan dilihat, apakah dari jumlah data ini, apakah semua pulang atau tidak karenanya proses pemulangannya juga akan dilakukan secara bertahap. Masyarakat sendiri kan, jelas Wabup Rettob, juga sudah punya kesepakatan bahwa mereka akan pulang didahulukan bagi yang punya rumah dulu diatas, diteruskan yang lain-lainnya.

Saya juga sudah menugaskan Dinas Pendidikan, Discapil untuk melakukan pendampingan didalam proses pendataannya supaya jika ada yang kurang KTP, kita buatkan KTP. Anak-anak sekolah yang sebenarnya masih harus ikut ujian dan sekolah disini, biar jangan jangan ikut dulu keatas. Nanti kita lihat perkembangan kan,” terangnya.


Kemudian kesiapan lain yang harus dilakukan Pemerintah juga adalah sesuai dengan instruksi Bupati bahwa untuk memasuki area PT Freeport maka pelaku perjalanan semua harus melakukan bebas Covid-19, untuk itulah dilakukan rapat hari ini agar Pemerintah bersama PT Freeport siap melakukan Rapid Tes Antigen. Soal jadwalnya kapan dan orang-orang yang bisa didata hari ini siapa-siapa saja dan yang bisa berangkat siapa saja duluan. Semuanya disiapkan untuk Rapid Antigen dan kalau ada yang dinyatakan negatif berarti dia berangkat, tetapi kalau positif tidak boleh berangkat dulu.

Baca Juga |  Dinkes Mimika Rencanakan Bangun Rumah Sakit Pratama 

Kalau pemulangan, bisa satu dua hari ke depan dan tahap pertama kan sudah jalan, kalau semua sudah siap maka tahap pertama ini sudah bisa jalan tetapi semuanya atau ada sebanyak 2000-an orang ini tentu tidak bisa bersamaan, karena sekarang masih situasi Covid-19. Contoh jika satu bus muat 63 orang dengan protokol Covid-19, itu berarti tinggal 30 orang satu bus. Misalkan ada 5 bus, berarti 5×30 dan itu sama dengan 150 orang untuk satu hari. (Anis-cr02)