Pemkam Mandiri Jaya: Kandang Babi, Meningkatkan Ekonomi Warga

Timika, APN – Kampung Mandiri Jaya, Distrik Wania meresmikan kandang ternak babi berukuran 20×6 meter persegi milik Yopi Kogoya.

Peresmian tersebut ditandai dengan pemotongan pita oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika Ir. Yosefin Sampelino sekaligus mengecek kondisi kandang.

Kepala Kampung Mandiri Jaya Elias Mirip mengatakan, peresmian kandang ternak babi merupakan program Kampung Mandiri Jaya dalam rangka meningkatkan perekonomian warga.

Lanjutnya, anggaran DD sebenarnya dialokasikan untuk penanganan covid-19, sementara untuk kampung Mandiri Jaya bukan Kampung yang terdampak covid atau zona hijau, sehingga anggaran tersebut disisihkan sebagian untuk membangun hal yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Sebenarnya DD itu untuk penanganan covid tetapi kami pakai sedikit untuk membangun kandang, kalau kami gunakan untuk covid itu tidak ada bekas tetapi kami gunakan ini supaya bisa membantu masyarakat,” jelas Elias.

Ia juga berharap, setelah pembangunan kandang ternak, ada kerjasama yang dibangun guna meningkatkan perekonomian demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan adanya kandang yang dibangun kami mau ada kerjasama kedepan dengan Pemerintah Daerah atau OPD terkait,” katanya.

Sementara itu Koordinator Pendamping Profesional Stefanus Subay mengatakan, peresmian merupakan langkah awal yang dilakukan pemerintahan kampung guna meningkatkan perekonomian masyarakat kedepannya.

Ia berharap, lahan milik warga yang ada bisa dipergunakan untuk membangun kandang sehingga peternakan di Kampung Mandiri Jaya semakin berkembang.

Suasana Peresmian Kandang Babi

“Kandang yang sebentar diresmikan oleh ibu Kadis, diharapkan kedepan makin hari makin bertambah lagi dan ada kerjasama, kalau tidak nanti tidak akan terurus,” harapnya.

Di kesempatan yang sama Kadistrik Wania Richard Wakum mengatakan, pembangunan kandang ternak dan pengembangan usaha ternak merupakan hal yang perlu mendapat perhatian dari Dinas.

“Jadi apa yang disampaikan oleh Kepala Kampung dan pendamping itu menjadi perhatian kami untuk memberikan perhatian khusus bagi masyarakat,” kata Richard Wakum.

Pihak kampung dan Dinas sama-sama membangun komunikasi untuk mengembangkan Kampung Mandiri Jaya menjadi Kampung yang mandiri.

“Pesan saya, tolong komunikasi, kerjasama yang baik supaya perkembangan Kampung Mandiri kedepan bukan hanya peternakan tetapi ada hal-hal lain yang akan dikembangkan di Kampung Mandiri ini kedepan,” ungkapnya.

Sedangkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Yosefin Sampelino memberikan apresiasi kepada Kepala Kampung Mandiri Jaya yang sangat memperhatikan warganya.

“Masyarakat Kampung Mandiri harus bangga karena memiliki pak Mirip (Kepala Kampung) yang betul-betul memperhatikan rakyatnya,” kata Kadisnak Yosenfin.

Menurut Yosefin, Elias merupakan sosok Kepala Kampung yang patut diapresiasi karena apa yang dibutuhkan masyarakat semua dilakukan, mulai dari pembangunan Kampung, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan perekonomian, pendidikan dan kesehatan warganya, dan juga turut melestarikan alam.

“Apa yang masih kurang lagi, beliau sudah sediakan untuk masyarakat,” tuturnya.

Kadisnak juga menambahkan, kedepan pihaknya akan bekerjasama dengan Kampung Mandiri Jaya.

Baca Juga |  Pengelola Wisata Baliem Waga-waga Beri Santunan Pada Orang Tua Korban Tenggelam

Hanya saja saat ini tidak ada anggaran yang bisa dikelola lantaran Pemerintah tengah fokus untuk penanganan covid-19, persiapan Pesparawi XIII dan PON XX tahun 2021.

Baca Juga |  Disparitas Harga Disinyalir Jadi Penyebab Rendahnya Produksi Ayam Potong di Mimika

Ia percaya semua kegiatan yang dilakukan di Kampung Mandiri Jaya akan tetap berjalan walaupun kurangnya pendampingan dari Dinas.

Salah satu contoh ternak ayam program dari Disnakeswan sejak 2 atau 3 tahun lalu hingga saat ini masih tetap berjalan dan ternak ayamnya terus berkembang.

“Kami tetap mendukung, karena apa yang kami turunkan tetap berhasil terutama ayam dan babi,” ungkapnya.

Diketahui kandang yang dibangun berukuran 20×6 meter persegi, terdapat 16 petak, dengan kapasitas satu petak bisa menampung 2 sampai 3 ekor.

Usai mengecek kondisi kandang ternak, Yosefin mengusulkan agar dibangun beberapa kandang lagi.

Pembangunan beberapa kandang tersebut untuk memisahkan yang jantan dan betina, kemudian kandang untuk proses perkawinan, setelah beberapa minggu, anak-anak babi dipisahkan di kandang sendiri untuk proses pertumbuhan. (Anis-cr02)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News