Timika, APN – Penolakan vaksin menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra masih terjadi.
“Karena kondisi saat ini kalau kita lihat ada semakin banyak penolakan, meskipun kasus kita saat ini sedang zero, tapi penolakan tetap ada, itu artinya ada yang belum selesai di awal (sosialisasi) sehingga tahun 2022 ini akan kami selesaikan,” ungkapnya saat ditemui wartawan di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Rabu (5/1/2022).
Ditanya soal kalangan masyarakat mana yang menolak Rey mengatakan jumlahnua terbagi rata baik di Kampung maupun Kota.
“yang menolak itu di Kampung juga ada, dan di kota juga ada, cuman harus diingat mobilitas masyarakat dari kampung ke kota begitu pun sebaliknya,” ujarnya.
Menurut Rey penolakan yang terjadi di masyarakat dimana-mana terjadi dan merupakan hal yang wajar, sehingga menjadi tantangan bagi pihaknya untuk melakukan sosialisasi.
“Strategi pendekatan masyarakat di kota dengan kampung, kemudian antara masyarakat biasa dengan aparat pasti juga berbeda, makanya saya sampaikan tidak perlu buru-buru, maka kita harus meyusun strategi komunikasi yang baik,” ujarnya.
Rey menambahkan yang terpenting dalam vaksinasi ini adalah bagaimana cara menggandeng tokoh-tokoh agama, masyarakat untuk membangun strategi komunikasi yang tepat.
“Kami sudah bekerjasama dengan insan pers tetapi blm intensif dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama, termasuk influencer di Mimika untuk dapat membantu kampanye, strateginya harus dirangkum dahulu dengan baik, baru kami jalan, karena kondisi saat ini kalau kita lihat ada semakin banyak penolakan, meskipun kasus kita saat ini sedang zero, tapi penolakan tetap ada, itu artinya ada yang belum selesai di awal, sehingga tahun 2022 ini akan kami selesaikan,” paparnya.
Kendati demikian menurutnya cakupan Vaksinasi Mimika sudah mencapai 71 persen untuk vaksinasi dosis pertama, dan kedua 56 persen, dosis ketiga masih sedikit.
“Kami akan genjot lagi (vaksinasi dosis ketiga),” katanya.