Timika, Antarpapua.com – Peti jenazah Paus Fransiskus telah ditutup dan disegel dalam sebuah upacara yang digelar di Basilika Santo Petrus pada Jumat 25 April 2025.
Peti ditutup dan disegel menjelang prosesi pemakamannya yang rencananya digelar, Sabtu 26 April 2025 pagi waktu setempat.
Dikutip dari situs resmi Vatikan dan Gereja Suci Roma pada Sabtu (26/4/2025), prosesi penutupan peti jenazah Paus dilakukan setelah sekitar 250.000 pelayat memberikan penghormatan terakhir.
Setelah dilakukan penutupan dan penyegelan peti jenazah, prosesi selanjutnya adalah pelaksanaan Misa pemakaman.
Paus telah disemayamkan di Basilika Santo Petrus sejak Rabu. Saat itu, kerumunan besar pengunjung yang diperkirakan total sekitar 250.000 orang, diberikan kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir mereka, setelah itu Basilika Santo Petrus yang menjadi tempat disemayamkannya Paus dikosongkan dari pengunjung.
Setelah pengunjung terakhir memberikan penghormatannya, prosesi penutupan dan penyegelan peti pun dilaksanakan.
Paus yang telah meninggal disemayamkan di depan altar Pengakuan Dosa dalam peti jenazah kayu, dibungkus kasula merah, dengan mitra putih dan rosario digenggam di tangannya. Peti jenazah diletakkan di permukaan tanah, tanpa katafalque. Ini adalah keputusan Fransiskus sendiri.
Upacara atau prosesi penyegelan peti dipimpin oleh Kardinal-Camerlengo Kevin Farrell.
Prosesi diawali dengan pembacaan dokumen yang memuat daftar tahapan kehidupan Jorge Mario Bergoglio dan kegiatan terpentingnya sebagai Paus. Disebutkan bahwa kenangan Paus ke-266 ini.
Di antara beberapa kisah masa hidup yang disebutkan, salah satunya yakni tentang kunjungan Paus ke Jerman pada akhir tahun 1980-an, dan karyanya yang beragam di Argentina.
“Ia (Paus Fransiskus) adalah seorang pendeta yang sederhana dan populer di keuskupan agungnya, Ia bepergian jauh, dengan kereta dan bus. Ia tinggal di sebuah flat dan menyiapkan makanannya sendiri karena ia merasa seperti orang normal,” dikutip dari vaticannews.va
Sebelum peti ditutup, Uskup Agung Diego Ravelli membentangkan kain sutra putih di wajah Paus, sementara Kardinal-Camerlengo Farrell memerciki Fransiskus dengan air suci. Sebuah tas berisi koin dan medali yang dicetak selama masa kepausannya kemudian ditempatkan di peti jenazah bersama Paus.
Penutup peti mati seng tersebut kemudian dipasang, bersama dengan salib dan lambang kebesaran Fransiskus serta plakat dengan nama Paus dan lamanya hidupnya serta pelayanan Petrus, sementara mazmur-mazmur dinyanyikan. (Redaksi)