Antarpapua.com – Tidur adalah cara alami tubuh untuk mengembalikan energi setelah beraktivitas sepanjang hari. Namun, tak jarang meski sudah tidur cukup, seseorang masih merasa lelah dan mengantuk. Apa sebenarnya yang menjadi penyebabnya?
Selain kurang tidur, kelelahan yang berkepanjangan juga bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis tertentu. Penyakit-penyakit ini seringkali memengaruhi kualitas tidur dan membuat tubuh sulit untuk beristirahat dengan baik. Berikut beberapa kondisi medis yang bisa menjadi penyebab kelelahan meski tidur cukup:
- Anemia: Tubuh Kekurangan Oksigen Anemia terjadi ketika darah kekurangan sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pada kasus anemia defisiensi besi, kadar zat besi yang rendah menghambat transportasi oksigen. Dr. Theodore Friedman, ketua Perhimpunan Kedokteran Charles R Drew University, menjelaskan, “Orang dengan kadar zat besi rendah ibarat kereta tanpa cukup gerbong untuk membawa oksigen. Mereka mudah lelah, pusing, dan bahkan mengalami kabut otak.”
- Diabetes: Gula Darah yang Tidak Terkendali Meskipun hubungan pasti antara diabetes dan kelelahan belum sepenuhnya dipahami, banyak ahli sepakat bahwa fluktuasi kadar gula darah berperan besar dalam menguras energi tubuh. Kelelahan menjadi salah satu gejala utama diabetes, bersama dengan gejala lainnya seperti sering buang air kecil dan rasa haus berlebihan.
- Gangguan Tiroid: Kelenjar yang Terlambat Bekerja Kelenjar tiroid yang tidak berfungsi optimal bisa membuat tubuh kesulitan menjalankan fungsinya. Dr. Friedman menambahkan, “Orang dengan tiroid yang kurang aktif akan merasa lesu dan lamban. Sel-sel tubuh mereka tidak bekerja efisien, dan refleks mereka melambat, menyebabkan kelelahan.”
- Penyakit Jantung: Ketika Jantung Tak Mampu Bekerja Optimal Salah satu gejala umum dari gagal jantung kongestif adalah kelelahan ekstrem. Kondisi ini terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan efisien. Kelelahan akan semakin parah saat tubuh beraktivitas, disertai dengan pembengkakan di kaki atau lengan dan sesak napas.
- Sleep Apnea: Tidur Tanpa Kualitas Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menghalangi tubuh mendapatkan oksigen yang cukup. Kondisi ini mengganggu kualitas tidur dan mengurangi waktu tidur yang nyenyak. Dr. Lisa Shives, direktur Sleep Medicine Center di California University, menjelaskan, “Otak kita terjaga sebentar setiap kali kita tidak mendapatkan oksigen yang cukup, sehingga tubuh tidak memasuki fase tidur REM yang sangat dibutuhkan untuk pemulihan.”
- Menopause: Perubahan Hormon yang Mengganggu Tidur Pada wanita, menopause dapat menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan. Perubahan hormon yang terjadi selama masa menopause memicu gejala seperti rasa panas berlebih dan keringat malam, yang mengganggu tidur dan membuat tubuh tidak bisa beristirahat dengan optimal.
- Depresi: Menguras Energi Mental dan Fisik Depresi bukan hanya memengaruhi kondisi mental, tapi juga fisik. Salah satu dampaknya adalah berkurangnya kadar serotonin, hormon yang mengatur tidur dan energi tubuh. Selain kelelahan, orang dengan depresi juga sering merasa kesulitan tidur, baik itu tertidur atau terbangun terlalu pagi.
Jika Anda merasa kelelahan meski sudah tidur cukup, mungkin salah satu dari kondisi medis di atas menjadi penyebabnya. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai. Menjaga kesehatan tubuh dan tidur yang berkualitas adalah kunci utama untuk merasa segar dan bertenaga setiap hari.(Redaksi)