Mimika  

Perayaan Malam Paskah Gereja St. Stefanus Sempan, Umat Diajak Merefleksi Diri dan Bangkit Dari Keterpurukan

Antar Papua
Suasana pemberkatan cahaya terang dan lilin pada perayaan malam Paskah di Gereja St. Stefanus Sempan, Mimika, Papua Tengah, Sabtu (30/3/2023). (Foto: Acel/Antarpapua.com)

Timika, Antarpapua.com – Perayaan malam Paskah di Gereja St. Stefanus Sempan, Mimika Papua Tengah pada, Sabtu (30/03/2024), berlangsung khidmat dipimpin Pastor Gabriel Ngga, OFM.

Nampak umat Katolik memadati ruangan dan pelataran gereja bersujud dan berdoa, dalam perayaan sakral tersebut.

Perayaan dimulai dengan prosesi Vigili Paskah di mana pastor memberkati sumber api atau cahaya terang dan lilin paskah, kemudian diarak menuju altar sambil menyalakan lilin itu kepada umat.

Perayaan malam Paskah kali ini mengangkat Injil Markus, 16:1-8 saat Maria Magdalena dan Maria lainnya mengunjungi kubur Yesus. Di sana mereka menemukan Yesus telah tiada atau sudah bangkit dari alam maut.

Dalam kotbah yang dibawakan Pastor Gabriel Ngga, OFM bahwa, Yesus mengajak semua orang kembali ke Galilea di mana tempat itu merupakan awal dimulainya kisah perjalanan Yesus.

Yesus ingin agar para murid dan orang-orang terdekatnya kembali ke tempat, di mana Yesus memanggil mereka saat pertama kali. Saat itu cinta mereka atau murid kepada Yesus begitu kokoh dan kuat.

“Jadi malam Paskah ini selalu indentik dengan upacara terang lilin Paskah menembus kegelapan malam, dan memberi harapan kepastian serta kegembiraan ketika lilin kecil ambil bagian dari peran lilin Paskah,” kata Pastor Gabriel.

Baca Juga |  Perayaan Paskah di Gereja St. Stefanus Sempan Timika, Umat Diajak Bangkit Bersama Yesus Memulai Hidup Baru

Pastor mengatakan, lambang hidup semua umat menjadi sumber terang Paskah, menyinari sudut rumah yang sedang cemas dan penuh kegelisahan tak ada jalan keluar maka lilin ini membawa terang.

“Malam paskah ini kita semua diajak kembali ke Galilea, ke tempat cinta Allah. Saat dibaptis, menerima komuni, sakramen perkawinan kita rajin ke gereja tetapi kadang kita lupa akan Tuhan. Ini saatnya kita kembali mengenang kisah-kisah saat kita masuk menjadi pengikut Yesus,” ucapnya.

Kata Pastor, malam itu Yesus mengajak semua umatnya untuk kembali ke Galilea demi mengenang semangat awal kita karena di sana kita akan melihat dan mengalami dia yang bangkit, serta menunjukkan jalan kembali kepada Allah.

“Paskah tidak selesai dengan perayaan liturgi tetapi dalam keseharian kita mulai menjalani hidup dengan penuh perjuangan maka Yesus akan bangkit,”ujarnya.

“Yang terpenting dari kita adalah kita mau bangkit dari segala keterpurukan dialami sesuai penggilan kita masing-masing,” katanya.

Baca Juga |  Jelang Paskah dan Idul Fitri, Harga Cabai Diperkirakan Tembus Rp100.000 Per Kg

Ia menyebut, manusia sering mengalami kegelapan tetapi Yesus terus mengajak umatnya untuk kembali ke semangat awal saat kita dibaptis menjadi pengikut Yesus.

“Kita harus memperbaharui janji baptis kita, agar bisa merefleksi diri kembali masa di mana pernah kita lalui saat menjadi pengikut Yesus. Terang Kristus ada bersama kita dengan harapan kita menjadi cahaya Kristus,” ujarnya.

Pastor menyebut, hari ini Kristus telah bangkit, Kristus jaya dalam kehidupan umatnya sehari-hari. Oleh karena itu momen Paskah ini Yesus mengajak semua umat, untuk harmonis dengan orang sekitar.

“Kristus yang bangkit menyertai dan memberkati kita semua. Amin,” ucapnya.

Di akhir perayaan, Pastor Paroki St. Stefanus Sempan ini juga mengapresiasi partisipasi umat selama perayaan Paskah.

“Atas nama dewan paroki saya mengucapakan selamat Paskah untuk kita semua, semoga perayaan ini merupakan kebangkitan kita semua,” tandasnya.

(Penulis : Acel | Editor : Sianturi)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News