Peringatan Edward Snowden: Hati-Hati Terhadap Perusahaan di Balik ChatGPT

Antar Papua

Antarpapua.com – Mantan agen rahasia Amerika Serikat (AS) dan whistleblower terkenal, Edward Snowden, mengingatkan masyarakat agar tidak mempercayai perusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI) pembuat ChatGPT, OpenAI, yang dipimpin oleh Sam Altman. Peringatan ini disampaikan Snowden melalui sebuah unggahan di media sosial X (sebelumnya Twitter) dengan akun @snowden. Dalam unggahannya, Snowden mengungkapkan kekecewaannya terhadap OpenAI karena merekrut mantan direktur Badan Keamanan Nasional AS (NSA), Paul Nakasone, sebagai anggota direksi.

“Jangan lagi percaya dengan OpenAI atau produknya, seperti ChatGPT. Hanya ada satu alasan mengapa OpenAI menunjuk mantan direktur NSA dan mengundangnya ke jajaran direksi,” tulis Snowden. “Ini adalah pengkhianatan publik yang disengaja terhadap hak-hak setiap orang di dunia, terutama pengguna OpenAI. Saya sudah memperingatkan Anda,” tambahnya.

Baca Juga |  Google Buat Tool AI yang Bisa Bantu Riset Mendalam

Snowden tidak menjelaskan alasan spesifik di balik penunjukan Nakasone oleh OpenAI. Namun, kabarnya ini terkait dengan tanggung jawab Nakasone di NSA yang berkaitan dengan teknologi pengawasan publik. Snowden khawatir OpenAI bisa memata-matai penggunanya di masa depan demi kepentingan badan rahasia AS.

Nakasone adalah ketua NSA dari 2018 hingga 2023. Ia direkrut oleh OpenAI untuk membantu meningkatkan sistem keamanan siber AI perusahaan tersebut, agar dapat merespons serangan siber dengan cepat.

Edward Snowden dikenal sebagai spesialis teknis untuk berbagai badan intelijen AS, termasuk NSA, CIA, dan DIA. Pada 2013, ia menjadi whistleblower dengan membocorkan dokumen rahasia AS, yang mengungkap praktik pengawasan massal oleh agen rahasia AS, yang membuatnya diekstradisi dari AS.

Snowden memberikan peringatan ini karena mungkin ia tahu betul rencana OpenAI ke depan dan karakter Nakasone dalam teknologi pengawasan massal. Kritikan terhadap OpenAI bukanlah yang pertama kali dari Snowden. Pada April lalu, ia mengkritik ketidaktransparanan OpenAI terkait data pelatihan AI mereka.

Baca Juga |  AI Dituding Sebagai Penyebab Penurunan Pasar Tenaga Kerja

“OpenAI menolak memberikan data publik tentang model pelatihan dan cara mereka melatih AI. Ironisnya, mereka dipuja dan dihargai sebagai pemimpin di bidang AI meskipun bersikap tertutup,” kata Snowden, seperti dikutip KompasTekno dari Fortune.com, Kamis (20/6/2024). Snowden berharap OpenAI dan perusahaan teknologi lainnya dapat berperan positif bagi publik dan tidak mengincar masyarakat untuk kepentingan teknologi pengawasan dan informasi. (*/tekno.kompas.com-Antarpapua.com)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News