Peringatan HDI, dan Pentingnya Pendidikan bagi Penyandang Disabilitas

Advertisements
Advertisements
Advertisements
Advertisements

Timika, APN – Mendung menghiasi Mimika sore itu, terlihat anak-anak berbaju biru berkumpul di depan Gedung Eme Neme Yauware, Mimika, Sabtu (04/12/2021) sore, mereka adalah para anak-anak peyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus yang sedang merayakan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diperingati setiap 3 Desember 2021.

Wajah mereka tampak begitu antusias hal itu terlihat dari senyuman yang terus tergambar disetiap wajah mereka, meskipun mereka berkebutuhan khusus hal tersebut tidak menjadi halangan untuk bisa mengikuti jalan santai dari Lapangan Timika Indah menuju salah satu pusat perbelanjaan di Mimika, yang digelar sebagai salah satu rangkaian kegiatan peringatan tersebut.

Baca Juga |  SLB Negeri Mimika Butuhkan Transpotasi

Kegiatan lain yang dilakukan dalam memperingati HDI oleh SLB Negeri Mimika adalah melakukan pameran kerajinan tangan karya anak-anak didik mereka. Selain itu kegiatan juga diisi dengan pembacaan puisi dan persembahan lagu.
Kepala Sekolah SLB Negeri Mimika Sunardin mengatakan peringatan Hari Disabilitas Internasional seharusnya tidak hanya diperingati oleh pihaknya saja, namun instansi terkait lain juga harus memperhatikan hal tersebut.

“Seharusnya kegiatan ini untuk semua pihak, bukan kami saja SLB, tetapi karena ini momen yang pertama (di Mimika), semoga di tahun-tahun yang akan datang kegiatan peringatan ini bisa digelar lebih besar dan meriah,” ujarnya saat ditemui disela kegiatan peringatan yang dipusatkan di salah satu pusat perbelanjaan di Mimika tersebut.

Ia menambahkan perayaan HDI merupakan wujud kampanye bahwa setiap orang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas memiliki hak yang sama, akses yang sama dengan masyarakat lain, terutama tentang pendidikan.

“Melalui peringatan ini kami ingin sampaikan kepada Masyarakat Mimika, anak-anak penyandang disabilitas layak mendapatkan layanan pendidikan, juga akses yang sama baik ditempat umum maupun dimana saja, baik layanan kesehatan, termasuk bekerja,” ujarnya.

Baca Juga |  SLB Negeri Mimika Butuhkan Transpotasi

Sunardin menegaskan pendidikan adalah hal yang terpenting bagi anak-anak penyandang disabilitas sebagai salah satu cara agar anak-anak bisa bekerja juga mandiri, sehingga tidak terus bergantung kepada orang lain.

“Meskipun tidak bisa melihat (Tunanetra) tapi masih punya prestasi, mereka tidak bisa mendengar (Tunarungu ) tapi bisa melihat, sehingga masih bisa mengembangkan diri, kemudian ada anak yang mengalami hambatan secara fisik (Tunadaksa) tetapi masih memiliki kemampuan berfikir sehingga melakukan sesuatu, inilah pentingnya SLB yang ingin kami sosialisasikan sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” terangnya.

Sementara itu salah seorang orangtua anak berkebutuhan khusus Nurni mengatakan sebagai orang tua anak berkebutuhan khusus harus selalu bisa memberikan semangat juga dukungan moril kepada anak sehingga tidak merasa minder atau berbeda dengan anak yang lainnya.

“kita harus berikan mereka dukungan dan motivasi supaya mereka mau belajar, dan bergaul, untuk itu penting buat menyekolahkan anak, meskipun saat akan mengantar dan menjemput mereka itu cukup sulit, tapi itu tidak bisa dijadikan alasan bagi orang tua untuk tidak membiarkan anaknya mengenyam pendidikan,” tutupnya. (Aji)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News