Timika, antarpapuanews.com – Dalam rangka mempermudah pendataan dan monitoring aset daerah dalam hal ini aset persediaan, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mimika melakukan sosialisasi Sistem Aplikasi Persediaan.
Sekretaris BPKAD Mimika Lukas Luli Lasan menjelaskan perbedaan antara sistem yang lama dengan yang baru adalah sistem lama dilaksanakan dengan sistem offline sementara sistem yang baru dilakukan dengan online.
“Jadi Operator bisa input data dari mana saja, yang penting ada jaringan. Kalau dulu kan manual atau offline,” ujarnya, saat ditemui di sela-sela kegiatan sosialisasi Sistem Aplikasi Persediaan, yang digelar di Hotel Horison Ultima, Kamis (19/11).
Selain online keunggulan sistem baru ini, kata Lukas adalah pihaknya tidak lagi harus turun tangan ke lapangan. Karena data sudah terekam dalam sistem yang juga terhubung dengan BPKAD.
Dokumen yang perlu diinput adalah laporan saldo awal tahun sebelumnya, bukti pembelian alat atau barang, bukti pengeluaran atau penggunaan oleh Organisasi Perangkat Daerah, berita acara penerimaan barang.
“Persediaan ini termasuk aset lancar. Ketika ada transaksi yang diinput, contoh pembelian atau pengeluaran maka saat itu juga saldo otomatis terhitung. Jadi saldo persediaan akhir untuk persediaan tersebut sudah bisa kita ketahui,” jelasnya.
Adanya sistem tersebut menurut Lukas akan sangat memudahkan penghitungan saldo di akhir tahun.
Sesuai kebijakan akuntansi ada dua metode pencatatan yang dapat digunakan pada sistem tersebut yakni sistem periodik dan perpetual. Kebijakan akuntansi Pemerintah Kabupaten pun, menurut Lukas menganjurkan untuk menggunakan sistem pencatatan periodik. Hal ini bertujuan agar pada akhir tahun saldo sudah terhitung dengan rapi.
Kemudian metode penghitungan yang dipilih untuk sistem aplikasi persediaan adalah metode penghitungan First In First Out.
“Jadi penghitungan itu ada tiga metode yang pertama Last In First Out (LIFO), First In First Out (FIFO) dan biaya rata-rata (Average). Sesuai anjuran Kebijakan Akuntansi Daerah kita pakai FIFO,” jelasnya.
Sistem aplikasi ini akan digunakan oleh seluruh OPD hingga distrik. Diharapkan adanya sistem tersebut akan membantu pendataan persediaan dengan akurat. (Eye)