Timika, Antarpapua.com– Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu) Kabupaten Mimika, menggelar Konsolidasi Media Dalam Rangka Penguatan Pemberitaan Hasil Pemilu Tahun 2024, bertempat di Cafe Eyang di Jalan WR Supratman Timika, Selasa (06/02/2024).
Dihadiri para perwakilan media, Bawaslu Papua Tengah, Melki Tebai dan para komisioner Bawaslu serta para staf serta narasumber dari Bawaslu RI, Adrian dan Okta dari perwakilan media dari Jakarta serta Tobias Rumpaisum dari Berita Rakyat Papua.
Meki Tebai, Anggota Bawaslu Papua Tengah dalam sambutannya antaralain mengatakan, acara ini digelar agar media lebih bagus lagi, dan menyamakan persepsi dalam mengatasi isu-isu yang tidak benar. Terutama pemberitaan tentang Pemilu di media sosial.
“Kami mengapresiasi Bawaslu Mimika yang sudah menyelenggarakan acara ini,” ujarnya.
Anggota Bawaslu, Salahuddin Renyaan dalam sambutannya mengatakan, bagian terpenting adalah menegakkan keadilan dan kebenaran dalam Pemilu sebagaiamana diatur dalam UU Nomor 45.
“Saya mengajak teman-teman media bersama kami dan rakyat mengawasi Pemilu demi meningkatkan kualitas Pemilu. Ketika media tidak bergandengan tangan dengan kami, maka nilai-nilai dan azas dalam Pemilu tidak akan tersampaikan kepada masyarakat dengan baik. Lewat media, apa makna nilai-nilai demokrasi bisa ditegakkan.
Mari kita sama-sama awasi Pemilu tanggal 14 Februari 2024 Juga Pilkada Mimika 27 November 2024, insan pers masih terus bersama Bawaslu melakukan pengawasan Pilkada.
“Dan insan pers dapat menepis isu-isu yang bertentangan dengan prinsip demokrasi,” ujarnya.
Pemateri, dipandu Adrian adalah Okto dari Media Akurat.co dan Tobias Rumpaisum dari Berita Rakyat Papua.
Kata Okto, tanpa media baik buruknya Pemilu tidak akan diketahui oleh masyarakat.
Tobias, mengawali materi mengatakan, keterlibatan media dalam Pemilu sangat penting. Bawaslu harus melakukan pengawasan dalam pendistribusian logistik Pemilu, sehingga tahu apakah ada yang rusak dan sebagainya.
Juga pendistribusian surat suara ke distrik-distrik terjauh. Seperti Jila, Jita, Alama membutuhkan transportasi yang tidak mudah.
“Pengawasan terhadap pendistribusian itu seperti apa. Demikian juga proses tender pihak ketiga soal pendistribusian belum dilakukan tender. Sehingga media bisa menginformasikannya kepada masyarakat,”ungkapnya.
Distribusi juga dilakukan lagi ke kampung-kampung, membutuhkan waktu karena faktor cuaca, dengan waktu yang tinggal beberapa hari.
Juga soal akurasi data pemilih, hingga saat ini apakah sudah valid atau tidak.
“Akurasi ini penting disampaikan sehingga kami bisa beritakan. Data ini penting diketahui masyarakat. Juga data tambahan seperti di Distrik Tembagapura yang memiliki TPS-TPS khusus, dengan akses terbatas. Apakah Bawaslu bisa memfasilitasi media ke sana, karena perusahaan PTFI bisa memberikan akses,”terangnya.
Demikian juga daftar pemilih tambahan, apakah sudah dipikirkan sehingga semua warga bisa menggunakan hak pilih.
Demikian juga pada hari pencoblosan, apakah media bisa difasilitasi ke area PTFI, agar bisa melakukan peliputan. Juga identifikasi potensi pelanggaran, sejauhmana sudah diatasi. Termasuk pelanggaran apakah sudah ada yang dilaporkan dan berhasil ditangani.
Konsolidasi media diwarnai dengan diskusi. Pimred BeritaMimika.com, Ronald Renwarin mempertanyakan kontribusi Bawaslu terhadap media, di tengah tuntutan media memberitakan hal-hal terkait kinerja Bawaslu.
“Kalau bisa kita di Timika ada 20-an media online dan para kontributor, tinggal diatur bagaimana sehingga semua merasakan anggaran yang sama,”ungkapnya.
Husein Abdillah dari Timika Bisnis mengingatkan Bawaslu RI Mimika, agar berani melakukan penindakan terhadap pelanggaran-pelanggaran.
Arfah, Komisioner Bawaslu RI Mimika, Kordiv Pencegahan dalam acara penutupan mengatakan, Bawaslu butuh masukan dari media, sehingga kinerja makin baik.
Acara ditutup dengan ramah tamah dan makan siang bersama.