Peternak Lele Mimika Kesulitan Menjual Panenan

Antar Papua
Advertisements
Advertisements
Advertisements
Advertisements

Timika, APN – Peternak Ikan Lele I Kabupaten Mimika diketahui kini kesulitan untuk menjual hasil panennya, akibat lesunya permintaan ikan lele di pasaran yang berdampak pada pembudidayaan ikan air tawar.

Baca Juga |  Tekan Malaria, Malaria Center Ajarkan Siswa/SMK Identifikasi Jentik-jentik

Peternak Ikan Lele di SP 4 Kelurahan Wonosari Jaya Distrik Wania, Astuti sat dijumpai APN di lokasi perikanannya, Senin (26/04) mengakui bahwa, “Beberapa bulan ini memang sangat sulit untuk menjual, dan omzet yang didapat tiap bulanpun mulai mengalami penurunan drastis.”

Kalau kondisi normal, kata Astuti, dirinya mengaku bisa jual 50 kg hingga 80 kg per minggu. Namun pada beberapa bulan terakhir ini tidak ada permintaan dari pasar.

Astuti, peternak ikan Lele di SP4 Kelurahan Wonosari Jaya, Distrik Wania. (Foto: Anis_APN)

Kesulitan menjual hasil panen ini sangat menurun disebabkan karena menurunnya angka permintaan pedagang ikan, dan sebagian besar lebih suka ikan air laut dibandingkan air tawar.

Baca Juga |  Sesuaikan Tata Ruang, BKPRD Mimika Koordinasi Dengan Pengusaha

Sambil menunjukkan ikan di tambaknya, Astuti mengakui kalau ada beberapa jenis ikan air tawar yang ada di tambaknya. Untuk ikan Lele berukuran 3×4 meter itu, jelas Astuti ada ikan Lele dijual per Kg Rp35 ribu. Sedang untuk ikan Mujair Rp40 ribu, ikan Mas Rp45 ribu dan bibit ikan pun ia jual untuk menambah penghasilan.

Astuti berharap agar adanya kebijakan dari pemerintah dan dinas terkait, terutama dalam membantu peternak kecil seperti dirinya, karena dirinya sendiri juga akan sangat kesulitan untuk bertahan kalau kondisinya seperti ini terus. (Anis-Cr02).

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News