Timika, APN – Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Mimika akan memusatkan shalat Idul Adha di Halaman Gedung Eme Neme pada Minggu (10/7/2022). Keputusan itu diambil usai PHBI menggelar rapat koordinasi pelaksanaan Idul Adha di Aula Serba Guna Masjid Baiturrahman, SP 2, Sabtu (2/7/2022).
Sekretaris PHBI Mimika, Roni Irnawan usai rapat mengatakan, selain di Gedung Eme Neme, pelaksanaan shalat Idul Adha 1443 H di Mimika tahun ini juga akan diselenggarakan di 70 titik masjid.
“Titik pelaksanaan shalat Idul Adha lebih sedikit dari Idul Fitri karena sejumlah masjid mengkonfirmasikan ada yang menggabungkan jamaahnya di Eme Neme,” ujarnya.
Roni menjelaskan, selain menentukan titik pelaksanaan shalat Idul Adha, pada rapat tersebut sekaligus menentukan imam dan khatib di masing-masing titik. Rapat dipimpin Ketua PHBI Mimika, La Itam Gredengggo dan dihadiri ormas-ormas Islam, pengurus-pengurus masjid dan mubaligh di Mimika.
“Sesuai hasil rapat, tahun ini tidak ada takbir keliling. Untuk khatib di pusat Shalat Idul Adha, PHBI mendatangkan ustads tamu, Dr. Muhammad Erfin Beddu, S.Pd, M.Pdi dan untuk Imam adalah H Nur Alam,” jelasnya.
Dikatakannya, selain akan menjadi khatib pada Shalat Idul Adha, Dr. Muhammad Erfin Beddu, S.Pd, M.Pdi juga akan menjadi pembicara pada diskusi ilmiah kepemudaan yang akan digelar PHBI pada Sabtu (9/7/2022) di Hotel Serayu. Tiap-tiap masjid bisa mengutus 4 orang untuk menjadi peserta pada diskusi ilmiah tersebut.
“Karena beliau ini Ketua Dai Muda indonesia, dan Idul Adha identik anak muda karena sejarah Idul Adha bermula pada Nabi Ismail muda yang taat pada orang tuanya. Momen ini yang ingin kita angkat supaya anak muda bisa meneladani Nabi Ismail, melalui diskusi ilmiah,” ujarnya.
Roni menambahkan, meskipun PHBI melaksanakan Shalat Idul Adha pada 10 Juli 2022, namun untuk Ormas Muhammadiyah melaksanakan Shalat Idul Adha pada 9 Juli 2022 yang dipusatkan di Masjid An Nur Kebun Sirih. Hal itu karena ada perbedaan cara perhitungan bulan.
“Karena Muhammadiyah menggunakan metode rukyatul hisab, sedangkan PHBI mengikuti pemerintah yang menggunakan metode melihat rukyatul Hilal. Perbedaan itu hal biasa, karena kedua-keduanya diajarkan Rasulullah untuk menetukan awal bulan,” jelasnya.
Sedangkan untuk hewan kurban, Roni mengungkapkan pada tahun ini PHBI Mimika belum mendapat petunjuk dari Pemkab Mimika. Karena bantuan hewan kurban adalah ranah dari Pemkab Mimika.