Nabire, Antarpapua.com – Dari sebuah tekad bulat, iman yang teguh, dan semangat tanpa henti, Pilipus Mote, seorang mahasiswa asal Papua yang kini menempuh studi di Universitas Ivet Semarang, membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih impian. Dengan modal keyakinan kepada Tuhan dan tekad kuat untuk membanggakan tanah kelahirannya, Pilipus merintis usaha sablon kaos satuan yang ia bangun dari nol melalui Anahame Papua Kreatif.
“Melihat kesuksesan usaha lainnya, seperti yang dicapai oleh tiga putra, saya sadar bahwa lebih baik kuliah sambil berusaha daripada hanya mengandalkan kiriman uang dari orang tua di Papua,” ujar Pilipus, mengenang motivasi awalnya untuk membuka usaha sablon kaos.
Pilipus mengaku bahwa ia memulai usaha ini bukan karena segalanya sudah siap, melainkan karena tekad untuk tidak pulang ke Papua hanya dengan gelar sarjana, tanpa karya yang dapat dibanggakan. Sejak 17 Januari 2025, ia memulai usaha Anahame Papua Kreatif secara mandiri, meski ide dan semangatnya sudah tumbuh sejak tahun 2023.
“Saya takut jika hanya kuliah tanpa memiliki sesuatu yang unik. Karena itu, saya ingin memiliki usaha sendiri yang bisa menjadi sumber penghasilan dan juga wadah untuk berkreasi,” tambahnya.
Perjalanan Pilipus dalam membangun usahanya tidak semulus yang dibayangkan. Dengan keterbatasan modal dan belum memiliki printer DTF (Direct to Film) sendiri, ia harus mencetak desain di tempat lain. Tak hanya itu, ia juga merasa kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar, terutama dalam hal permodalan.
Namun, tantangan tersebut tidak membuatnya mundur. “Modal saya adalah kepercayaan kepada Tuhan. Saya yakin, Dia adalah sumber berkat. Dengan niat baik dan kerja keras, pasti ada jalan,” kata Pilipus penuh keyakinan.
Bagi Pilipus, Anahame Papua Kreatif bukan sekadar usaha pribadi, melainkan simbol dari mimpi besar untuk Papua. Ia berharap usaha yang dirintisnya ini dapat berkembang menjadi ikon usaha kreatif dari Papua, khususnya Papua Tengah – Nabire. Pilipus ingin membuktikan bahwa anak muda Papua bisa mandiri secara ekonomi dan kreatif, meski berada di tanah orang.
“Saya ingin Anahame Papua Kreatif dikenal dan sukses di Papua. Yang paling penting, ini menjadi bukti bahwa kita, orang Papua, bisa membangun usaha dan melawan dominasi sistem yang kadang tidak adil bagi OAP (Orang Asli Papua). Kita harus bisa menentukan nasib kita sendiri di tanah kita sendiri,” tegas Pilipus.
Lewat usaha sablonnya, Pilipus Mote tidak hanya mencetak desain di atas kaos, tetapi juga mencetak harapan dan semangat baru bagi anak muda Papua untuk berani bermimpi, berkreasi, dan berdikari, di mana pun mereka berada.
Dengan semangat pantang menyerah, Pilipus Mote menginspirasi banyak orang untuk terus berusaha, berimajinasi, dan melangkah menuju masa depan yang lebih cerah. Anahame Papua Kreatif menjadi lebih dari sekadar usaha sablon, melainkan sebuah gerakan kreatif yang memberikan bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk mencapai keberhasilan. Pilipus menunjukkan kepada dunia bahwa dengan keyakinan, kerja keras, dan semangat tanpa henti, anak muda Papua juga dapat membangun masa depan yang lebih baik. (KK abed)