Pj Gubernur Papua Tengah Monitoring Langsung Stok dan Harga Bapok Menjelang Idul Fitri

Antar Papua
Pj Gubernur Papua Tengah, Dr Ribka Haluk, SSos MM bersama Forkopimda melakukan pemantauan ketersediaan bahan pangan jelang Ramadan dan Idul Fitri di Nabire, Kamis (07/03/2024). (Foto: IST HUMAS PAPUA TENGAH For Antarpapua.com)

NABIRE, Antarpapua.com – Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, SSos MM mengunjungi pasar-pasar sentral dan distributor barang di Kabupaten Nabire. Hal itu dilakukannya guna memastikan langsung ketersediaan bahan pokok, harga dan masa berlaku (kadaluarsa) menjelang perayaan bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H.

Forkopimda Provinsi Papua Tengah dan beberapa SKPD terkait, terlihat mendampingi Pj Gubernur Ribka Haluk saat berkunjung ke Distributor PT Prima yang berada di Kalibobo Nabire, Kamis (7/3/2024). Setelah itu, rombongan Gubernur melanjutkan kegiatan ke Pasar Sentral Kalibobo.

Dari hasil pengecekan di Kios Polewali Pasar Kalibobo diketahui harga beras Bulog Rp 50 kg seharga Rp 580.000, beras Bulog 5 Kg Rp 60.000, beras Cap Kelinci 10 Kg Rp 150.000, beras Cap Kelinci 20 Kg Rp 300.000 dan beras Cap SP 5 Kg Rp 60.000.

Lalu minyak Cap Kita 5 liter Rp 85.000, minyak Cap Panah Mas 5 Liter Rp 90.000, Gula 1 Kg Rp 18.000, Bawang Merah 1 Kg Rp 50.000, Bawang Putih 1 Kg Rp 50.000, Bawang Bombai 1 Kg Rp 40.000, Cabe Keriting 1 Kg Rp 35.000, Cabe Kecil 1 Kg Rp 55.000 dan telur Surabaya 1 Rak Rp 70.000.

Setelah mengecek harga di pasar, Pj Gubernur kemudian melanjutkan perjalanan menuju Depot Pertamina untuk mengecek ketersediaan BBM untuk 5 kabupaten. Lalu melanjutkan perjalanan ke PT Pelni Nabire, untuk memastikan kesiapan arus mudik lebaran. Kemudian dari sana rombongan menuju Perum Bulog Nabire serta ke Distributor PT. Inti Jaya dan Distributor PT Aman Jaya.

Baca Juga |  Bawaslu Nabire Siap Awasi Pelaksanaan Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Tingkat Kabupaten

Kepala Bulog Nabire, Dedi Rachman mengatakan, stok beras sampai dengan perayaan Idul Fitri aman. Dimana saat ini stok beras ada sekitar 2.200 ton dan rencananya akan ditambah lagi di Bulan Maret kurang lebih sekitar 750 ton.

“Untuk kecukupan stok menjelang bulan puasa dan lebaran, stok cukup. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir karena penyediaan beras ini bertahap. Kami pastikan stok kita terjaga sampai Bulan Juli dan Agustus,” katanya.

Dedi Rachman menerangkan, stok beras yang saat ini tersedia akan melayani jatah beras pegawai ASN, vertikal, TNI-Polri serta masyarakat melalui stabilisasi pasokan dan harga pangan supaya harga tidak semakin naik. Lalu stok yang ada ini juga disalurkan untuk keperluan bantuan pangan di Kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai, Intan Jaya dan Paniai.

“Kepada para mitra yang menjual beras SPHP dari Bulog, agar menjual beras dengan harga eceran yang sudah ditetapkan oleh Bulog. Untuk harga eceran per Kg sebesar 11.800,” jelasnya.

Sementara itu, Asisten Manajer Bisnis Perum Bulog KC Nabire, Muhammad Rahadiyan Razak mengatakan stok minyak goreng cukup banyak dan mencukupi untuk bulan Ramadhan sampai lebaran. Sedangkan khusus untuk gula, saat ini stok di Bulog masih dalam perjalanan sebanyak 50 ton, dan diperkirakan pada pertengahan bulan puasa gula sudah masuk gudang.

Baca Juga |  Jelang Hari Nyepi 2024, KBI Kabupaten Mimika Anjangsana ke Pura Mandhira Mihika Mandaloka

“Stok saat ini di Bulog KC Nabire yaitu beras ada sekitar 2.170 ton, minyak goreng 24.996 liter dan gula dalam perjalanan 50 ton,” pungkasnya.

Pemprov Papua Tengah, dan Pemkab Nabire hingga kini terus konsisten dalam menjaga stabilitas dan ketersediaan bahan pokok di provinsi ini.

Atas konsisten tersebut, maka kini mereka kembali lagi menggelar monitoring ke pusat perbelanjaan dan sejumlah distributor yang ada di Kota Nabire, seperti, pasar sentral di Kalibobo, Pertamina, Bulog, dan beberapa distributor lainnya.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Papua Tengah, Nobertus Mote mengatakan, monitoring ini dipimpin langsung oleh Pj Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk dan didampingi seluruh Forkopimda. Tujuan dari monitoring ini, untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, lalu ketersediaan stok bahan pokok, dan mengendalikan inflasi daerah.

“Dalam pantauan di lapangan tadi, ketersediaan bahan pokok dalam menyambut hari raya masih dalam posisi aman. Kita harapkan ke depan harga bahan pokok bisa stabil. Nah ini akan kita monitor terus,” lugasnya.

(*/Humas Papua Tengah)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News