Timika, Antarpapua.com – Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika, Drs Leonardus Kocu, mengatakan, pola asrama menjadi salah satu solusi pendidikan di wilayah pesisir dan pedalaman Mimika.
“Beberapa waktu lalu, kami lakukan kunker di wilayah pesisir, kita melihat persoalan pendidikan itu cukup serius, sehingga perlu ada desain pendidikan yang disesuaikan dengan kultur budaya setempat,”ungkap Leonrdus Kocu pada Antarpapua.com melalui sambungan telepon,Kamis (21/09/2023) malam.
Lanjut Leo Kocu, tantangan pendidikan di wilayah pesisir dan pegunungan itu luar biasa beratnya, sehingga pemerintah perlu mendesain ulang pendidikan di wilayah pesisir dengan melibatkan banyak pihak.
Ia mengatakan, kalau budaya di wilayah pesisir dan pegunungan itu sangat beda dan kehadiran siswa sangat minim, karena bertolak belakang dengan budaya hidup masyarakat.
“Masalah pendidikan ini tidak hanya duskusi satu dua hari saja tidak cukup tapi harus melibatkan semua pihak, untuk bicarakan sama-sama. Dan salah satu solusi yang ditawarkan itu adalah pola asrama, karena pola asrama inikan bagus untuk pembinaan, pengawasan dan lain-lain,”tuturnya.
Tapi pola asrama ini menurut Leo, akan membutuhkan biaya yang cukup besar, sehingga perlu ada perhatian dari semua pihak. Jadi tidak sekedar basa-basi, untuk membicarakan pendidikan di pesisir dan pedalaman
“Kalau tanpa ada pola asrama maka akan sedikit sulit untuk diatur,” tandasnya.
Sementara diberitakan sebelumnya,
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), bersama lintas sektor membahas isu-isu pendidikan dalam Forum Kemitraan Multi-stakeholders Para-Para SDGs Timika No Komen (PaSTi NoKen), digelar di ballroom Hotel Horison Ultima Timika, Kamis (21/09/2023).
Dalam pertemuan tersebut, Asisten II Setda Mimika, Willem Naa yang hadir mewakili Bupati Mimika Eltinus Omaleng sekaligus membuka kegiatan, dalam sambutannya memaparkan persoalan pendidikan di Kabupaten Mimika yang darurat di wilayah pinggiran Mimika, yakni di pesisir dan di pegunungan.
Willem memaparkan, baik di wilayah pesisir hingga pegunungan berbeda. Willem menyebutkan, berbicara tentang mutu pendidikan, sejauh ini hanya berlaku di wilayah kota.
(Anis)