Antarpapua.com – Polusi tanah merupakan salah satu isu lingkungan yang menjadi perhatian dunia saat ini. Berbagai macam polutan dan kontaminan beracun yang ada di tanah tidak hanya berdampak buruk pada lingkungan, tetapi juga kesehatan manusia.
Polusi tanah adalah pencemaran yang terjadi akibat adanya kontaminasi bahan kimia, mikroorganisme, logam berat, atau limbah industri pada tanah. Polusi ini dapat terjadi di perkotaan maupun di daerah perkebunan dan pertanian.
Jika tidak diatasi dengan benar, polusi tanah bisa menimbulkan kerusakan lingkungan dan risiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan.
Berbagai Penyebab Polusi Tanah
Polusi tanah bisa berasal dari berbagai sumber, baik yang dihasilkan oleh alam maupun buatan manusia, misalnya dari sampah atau limbah pabrik. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
- Logam berat, misalnya arsenik, kadmium, merkuri, dan timbal
- Pembuangan minyak dan bahan bakar
- Bahan kimia untuk membasmi hama, misalnya pestisida, herbisida, dan pupuk sintetik
- Limbah atau zat sisa dari pertambangan, termasuk penambangan emas yang menggunakan merkuri
Masalah Kesehatan Akibat Polusi Tanah
Polusi tanah, khususnya yang sudah terjadi secara bertahun-tahun, bisa menimbulkan kerusakan ekosistem dan lingkungan alam. Lebih parah lagi, polusi ini juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada manusia, seperti:
1. Gangguan ginjal
Paparan berbagai zat beracun akibat polusi tanah, seperti merkuri dan logam berat, bisa membuat seseorang lebih berisiko mengalami kerusakan dan gangguan fungsi ginjal. Bahkan, zat beracun tersebut bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronis dan kanker ginjal.
Bukan hanya mengontaminasi tanah, merkuri juga dapat mencemari udara dan perairan, termasuk air sungai dan air laut.
2. Kanker
Selain dapat menyebabkan keracunan, paparan logam arsenik, merkuri, dan zat beracun lain dari tanah yang tercemar dalam jangka panjang juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker, misalnya kanker kulit, kanker payudara, kanker usus, dan kanker pankreas.
Ini karena zat penyebab polusi tanah umumnya beracun dan memiliki efek karsinogenik sehingga bisa merusak sel-sel tubuh dan meningkatkan risiko berkembangnya sel kanker.
3. Masalah organ reproduksi
Masalah kesehatan selanjutnya akibat paparan polusi, termasuk polusi tanah, adalah gangguan sistem reproduksi. Berbagai riset menunjukkan bahwa paparan zat beracun dan polusi bisa membuat siklus menstruasi tidak teratur, menurunkan kualitas sperma, mengganggu kesuburan, meningkatkan risiko terjadinya keguguran, endometriosis, dan kanker ovarium atau kanker testis.
4. Gangguan pernapasan
Polusi yang bersumber dari alam, misalnya minyak bumi, atau limbah pabrik, seperti merkuri, asbestos, arsenik, dan logam berat, juga bisa mengganggu fungsi organ pernapasan.
Berbagai riset menyebutkan bahwa zat penyebab polusi di tanah juga kemungkinan bisa ditemukan di udara dan air. Paparan zat penyebab polusi ini lama kelamaan bisa menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan dan penyakit, seperti PPOK, asma, dan kanker paru-paru.
5. Gangguan saraf dan hormon
Polusi tanah juga bisa mencemari tumbuhan yang bisa dikonsumsi, seperti buah dan sayuran. Ketika mengonsumsi makanan yang terpapar zat beracun dari pupuk, pestisida, atau herbisida, racun tersebut bisa masuk ke dalam tubuh.
Dalam jangka panjang, konsumsi makanan yang terpapar racun bisa menyebabkan terjadinya kerusakan organ, misalnya gangguan saraf. Paparan zat beracun dari polusi tanah juga bisa menimbulkan kelainan hormon, seperti hormon estrogen dan progesteron.
6. Kelainan atau cacat bawaan pada janin
Paparan logam berat, seperti merkuri, arsenik, kadmium, dan timbal, bisa mengakibatkan terjadinya kelainan atau cacat pada janin. Hal ini biasanya terjadi saat ibu hamil terpapar zat beracun dari polusi tanah, lalu racun tersebut masuk melalui plasenta, kemudian ke dalam tubuh janin.
Berbagai kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada janin akibat paparan polusi meliputi kerusakan otak dan sistem saraf, gangguan ginjal, penyakit jantung, dan kelainan genetik.
Selain itu, paparan zat beracun pada janin juga bisa membuatnya berisiko tinggi terlahir prematur, lahir dengan berat badan rendah, atau meninggal di dalam kandungan.
Tips Mengurangi Risiko dan Bahaya dari Polusi Tanah
Agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan di atas, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut ini guna menjauhi paparan polusi tanah:
- Biasakan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, menyentuh benda kotor, dan menyentuh tanah.
- Selalu gunakan sepatu atau alas kaki ketika hendak pergi dan melepaskannya sebelum masuk ke rumah.
- Letakkan keset di depan pintu rumah untuk mencegah tanah masuk ke dalam.
- Jaga kebersihan rumah dengan mengepel lantai setiap hari serta lap jendela dan perabot rumah dengan kain lembap.
- Bila memiliki hewan peliharaan, usahakan untuk sering memandikan dan menjaga kebersihannya agar tidak ada tanah yang menempel.
- Jika khawatir makanan Anda berisiko tinggi terkena polusi tanah, Anda dapat memilih sayuran dan buah organik yang umumnya menggunakan pupuk alami dan tidak menggunakan pestisida.
Penting diingat, untuk meminimalkan risiko terjadinya polusi tanah, Anda juga disarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan baik, seperti membuang sampah pada tempatnya, bukan dengan menimbunnya ke dalam tanah.
(*alodokter.com/Antarpapua.com)